Malang Raya
Gus Ipul : Generasi Muda Harus Belajar Sejarah dan Jadi Ujung Tombak Indonesia.
Konflik tesebut pun harus diatasi dengan pengambilan keputusan yang tepat. Serta membangun kesadaran, sementara di sisi lain ada penegakan hukum
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Dr Mohammad Mahfud MD hadir dalam Seminar Nasional Merajut Kebhinnekaan, Meneguhkan Karakter Ke-Indonesiaan di Universitas Negeri Malang, Kamis (5/10/2017).
Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan Indonesia menjadi model karena mayoritas penduduknya muslim namun dapat menjaga stabilitas demokrasi dan pertumbuhan ekonomi.
"Jika bisa bertahan terus seperti itu, maka Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang seperti itu. Tapi memang penuh tantangan karena di era demokrasi ini banyak peluang yang membuat memecah belah," katanya pada SURYAMALANG.COM.
Ia melanjutkan, perlu usaha konkrit untuk memperkuat komunikasi sekaligus membuat keadilan di tengah masyarakat agat menghadirkan kesejahteraan.
"Sangat banyak potensi konflik di hampir semua level. Konflik antar keyakinan, antar suporter, antar pelajar, antar warga, dan antar profesi seperti yang terjadi beberapa hari lalu yaitu demo angkot," ujar Gus Ipul.
Konflik tesebut pun harus diatasi dengan pengambilan keputusan yang tepat. Serta membangun kesadaran, sementara di sisi lain ada penegakan hukum.
Gus Ipul berpesan pada generasi muda untuk pintar dalam memilih berita antara yang hoax dan yang benar agar tidak mudah terprovokasi.
"Saya harap generasi muda mau belajar sejarah dan mau menjadi ujung tombak Indonesia.
"Jangan hanya jadi penonton tapi juga jadi pelaku dalam merawat kebhinnekaan dan upaya terus-menerus tanpa henti harus dituntaskan," tutupnya.