Malang Raya
Mata Pelajaran PKWU Berubah, Guru Resah dan Khawatirkan Hal Ini
Untuk menjadi guru produktif, maka guru harus ikut program keahlian ganda. Namun untuk ikut program keahlian ganda juga ada kendala pada regulasinya.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Revisi kurikulum 2013 (K13) pada tahun ini untuk mata pelajaran (Mapel) PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan) menjadi Mapel PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausaan) menimbulkan keresahan guru.
Melalui perubahan ini para guru harus menjadi guru produktif.
Karena itu, guru-guru Mapel itu se Jawa Timur diwakili koordinatornya melakukan pertemuan di SMKN 10 Kota Malang di kawasan Tlogowaru, Senin (27/11/2017).
"Sebelumnya, PKWU adalah Mapel adaptif di SMK," jelas Darmadi, Wakil Ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) PKK Jatim kepada SURYAMALANG.COM di sela kegiatan.
Untuk menjadi guru produktif, maka guru harus ikut program keahlian ganda.
Sehingga guru punya keahlian lain yang bisa dipakai mengajar.
Namun untuk ikut program keahlian ganda juga ada kendala pada regulasinya.
"Yang usia 50 tahun sudah sulit ikut. Seperti saya sendiri. Saya sudah mencoba mendaftar ikut program keahlian ganda namun tidak dapat panggilan, " terang guru SMKN 10.
Ia memperkirakan 50 persen guru PKK sudah mencapai 50 tahun.
Sedang yang dibawah 50 tahun masih bisa ikut program keahlian ganda.
"Seperti teman saya di SMKN 10 bisa ikut," kata dia.
Dampak dari revisi ini adalah kekhawatiran tidak mendapatkan tunjangan profesi guru ( TPG).
Sebab mengajarnya jadi tidak linier.
Karena itu para guru membuat MGMP PKK se Jatim agar memudahkan komunikasi antar guru.
Susunan pengurus MGMP pun menyebar dari berbagai SMK di daerah Jatim. Seperti Sumenep, Batu, Banyuwangi, Blitar dll.