Nasional
5 Mitos Seputar Gunung Agung yang Masih Dipercaya Masyarakat, Nomor 2 Masih Misteri
Penasaran seperti apa mitos di sekitar Gunung Agung? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini ulasannya.
Masyarakat Bali memiliki kepercayaan yang menganggap gunung dan laut merupakan sepasang suami istri.
Untuk warna merah adalah warna kesukaan penunggu gaib Gunung Agung.
2. Misteri kera putih
Dalam ajaran Hindu, kera putih identik dengan Mitos Anoman.
Di Bali, hewan ini disebut ‘sang wenara petak’ atau bojong putih.
Kera putih dianggap sakral oleh warga sekitar.
Warga percaya kera jenis ini adalah utusan Ida Batara yang menjaga keutuhan Gunung Agung.
Ketika gunung akan meletus, biasanya monyet ini akan menampakkan diri kepada warga sekitar sebagai peringatan bahaya.
Bojong putih juga dikenal sebagai pembawa berita baik.
Biasanya muncul pada hari-hari besar, seperti dalam ritual karya pujawali di Pura Pasar Agung yang diadakan setahun sekali.
Para pendaki Gunung Agung dan pamangku ritual juga kerap melihat penampakan bojong putih ini.
Menurut Pamangku pura pasar Agung, ada tiga kera putih penghuni yang terdiri dari dua betina, dan satu jantan.
Namun, populasinya konstan dan tidak berkembang biak.
3. Pendaki harus ditemani orang suci
Mengingat Gunung Agung dianggap suci, tidak sembarang orang boleh menjelajahi gunung tersebut tanpa izin dari orang suci.
Jika melanggar, orang tersebut dipercaya akan kena malapetaka.