Mojokerto
Kisah Api Abadi yang Bisa Menyala di Atas Kolam di Mojokerto, Semuanya Berubah Setelah Api Padam
Agoes Soelangsono mengatakan api hanya bertahan selama dua tahun lamanya. Api itu benar-benar padam pada 1995.
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO – Kabupaten Mojokerto pernah punya api abadi.
Api abadi itu terletak di Dusun Bekucuk, Desa Tempurang, Kecamatan Sooko.
Api itu hidup selama dua tahun.
Api ini berbeda dengan api abadi pada umumnya.
Sebab, api ini keluar pertama kali di atas permukaan air kolam yang bersumber dari tanah pada tahun 1993 lalu.
Konon ceritanya, api muncul lantaran ada kandungan gas di bawah air sumber itu.
Kepala Dusun Bekucuk, Agoes Soelangsono mengatakan api hanya bertahan selama dua tahun lamanya.
Api itu benar-benar padam pada 1995.
“Itu kan air kolam sumber.”
“Awalnya tidak ada yang curiga kalau bisa menyala.”
“Karena selama ini hanya keluar gelembung-gelembung biasa lalu berasap.”
“Lama-lama menyala api,” kata Agoes kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (4/1/2018).
Dulu, api menyala cukup besar di atas kolam seluas 4,5 X 4,5 meter persegi tersebut.
Akhirnya warga menyebut api abadi karena tidak pernah padam.
“Dulu sempat ramai dikunjungi wisatawan.”
“Tetapi sekarang , jarang wisatawan yang datang ke sini,” imbuhnya.
Api abadi juga pernah muncul di beberapa rumah warga di dekat kolam sumber.
Ada sekitar sepuluh titik rumah warga yang memiliki api abadi tersebut.
“Dulu warga memasak menggunakan api itu.”
“tetapi sekarang sudah tidak menyala lagi,” jelasnya.
Lantaran api abadi ini, Dusun Bekucuk pernah berjaya.
Pendapatan pun meningkat melalui penyewaan lahan parkir.
Namun, sekarang kolam sumber tersebut nyaris tidak disentuh Pemkab Mojokerto lagi.
“Dulu, pendopo itu dibuat Disparpora,” terangnya.
Kini, kawasan wisata itu meredup seiring padamnya api abadi.
Pendopo di area itu pun tampak tak terawat.
Area yang cukup luas itu banyak ditumbuhi tanaman liar.
Sedangkan air di kolam sumber terlihat keruh dan berlumut.
“Biasanya warga desa membersihkan saat Ruwah.”
“Kalau setiap harinya, ya dibersihkan biasa, seperti disapu,” imbuhnya.