Jendela Dunia
Cukup Bayar Rp 5,3 Juta, Perempuan Bisa Jadi Perawan Lagi
Dia cemas tunangannya akan membatalkan pernikahan jika dia mengetahui kisah s3ksualnya di masa lalu.
SURYAMALANG.COM, TUNISIA - Yasmine (bukan nama sebenarnya) terlihat gugup.
Dia terlihat sering menggigiti kukunya.
Dia memeriksa telepon selulernya beberapa menit sekali.
“Saya menganggap ini sebagai penipuan, dan saya sangat khawatir,” ujarnya.
Di ruang tunggu yang serba pink, seorang pasien perempuan juga sedang menanti diperiksa.
Yasmine mengaku akan menjalani hymenoplasty, suatu prosedur medis yang bakal mengembalikan keperawanannya melalui pembedahan.
Yasmine akan menikah dua bulan lagi.
Perempuan berusia 28 tahun itu cemas jika calon suaminya mengetahui dia tak lagi perawan, kendati dia telah menjalani hymenoplasty.
“Suatu hari mungkin saja saya keceplosan saat ngobrol dengan suami.”
“Atau mungkin suami saya punya kecurigaan.”
Tekanan
Kerisauan Yasmine beralasan.
Dia mendengar ada perempuan muda di Tunisia yang bercerai sesaat setelah menikah.
Sebab, suaminya curiga bila pasangannya sudah tidak perawan lagi.
Yasmien dilahirkan di keluarga liberal.
Selama ini dia tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun.
Dia cemas tunangannya akan membatalkan pernikahan jika dia mengetahui kisah s3ksualnya di masa lalu.
"Saya pernah affair satu kali dengan seorang pria.”
“Saat itu saya tidak membayangkan betapa berat tekanan di lingkungan saya dan apa konsekuensinya.”
“Jadi sekarang saya takut. Jika saya mengungkapkannya ke tunangan, saya yakin pernikahan kami akan dibatalkan,” paparnya.
Agar bisa kembali perawan dengan cara hymenoplasty, Yasmine harus membayar hampir 400 dollar atau sekitar Rp 5,3 juta.
Demi prosedur selama 30 menit itu, dia telah menabung selama beberapa bulan.
Dia pun merahasiakan tabungan itu dari keluarga dan tunangannya.
Dokter yang akan melakukan prosedur hymenoplastya dalah spesialis ginekologi yang disebut dokter Rachid.
Rata-rata dia melakoni dua prosedur serupa dalam sepekan.
Rachid mengaku 99 persen pasiennya didorong rasa takut bahwa mereka akan membawa aib kepada keluarga dan kerabat.
Mayoritas pasien ingin merahasiakan kenyataan bahwa mereka tak lagi perawan.
Tetapi, faktanya selaput dara bisa robek oleh beragam sebab, seperti penggunaan tampon.
Bagaimanapun, para perempuan risau akan dituduh telah melakukan hubungan s3ks sebelum menikah.
“Dokter spesialis ginekologi bisa memperbaiki selaput dara.”
“Ini bukan sesuatu yang luar biasa.”
“Namun, di sini beberapa dokter menolak melakukannya,” kata dokter Rachid.
“Saya pribadi melakukannya karena saya tidak sepakat dengan mereka yang menganggap keperawanan adalah hal yang disanjung.”
Rachid menambahkan, “Itu sangat menganggu saya”.
“Sikap semacam itu adalah perwujudan dari budaya masyarakat yang didominasi pria lalu dibungkus dengan prinsip-prinsip agama.”
“Saya jujur ketika saya mengatakan sikap semacam itu adalah dominasi pria dan saya melancarkan perang untuk melawannya.”
Munafik
Tunisia dipandang sebagai pemimpin hak-hak perempuan di Afrika Utara.
Namun, agama dan tradisi di Tunisia menggariskan bahwa perempuan harus tetap perawan sampai tiba saatnya menikah.
Ada pula pasal dalam undang-undang di Tunisia yang khusus mengatur perceraian bila perempuan ternyata tidak perawan saat pertama menikah.
Seorang sosiolog di Tunisia mengatakan sebenarnya masyarakat Tunisia adalah masyarakat terbuka.
“Ada semacam kekolotan sosial yang dominan sejak lama yang sulit dibenarkan karena kita mengklaim hidup di masyarakat modern.”
“Namun, tidak banyak kemodernan jika menyangkut s3ksualitas dan kebebasan perempuan,” tutur sosiolog Tunisia, Samia Elloumi.
Dia menyebutkan, “Di sebuah universitas negeri, saya berjumpa dengan Hichem.”
“Mahasiswa berusia 29 tahun ini akan menikah tahun depan.”
“Saya bertanya sikapnya soal keperawanantunangannya.”
“Bagi saya, itu sangat, sangat penting. Jika saya tahu dia bukan perawan setelah menikah, saya tidak akan mempercayainya lagi.”
“Saya menganggapnya sebagai pengkhianatan. Saya tidak percaya dengan operasi hymenoplasty. Saya kira itu tidak bisa menggantikan,” kata Hichem.
Duduk di sebelah Hichem, seorang mahasiswa bernama Radhouam.
Dia menilai tradisi Tunisia terlalu keji untuk kaum perempuan.
“Bagi saya, itu murni kemunafikan.”
“Para pemuda bisa berhubungan s3ks dengan bebas sebelum menikah.”
“Lalu mengapa kita menyalahkan perempuan muda ketika mereka melakukan hal yang sama?”
Berita ini sudah dimuat di Posbelitung.com dengan judul Dokter Bisa Mengembalikan Keperawanan, Cukup Bayar Biaya Rp 5,3 Juta, Takut Suami Tak Terima