Bandung
Terungkap! Kebohongan Pembuat Video Mesum 2 Bocah di Bandung
SUTRADARA FILM MESUM ternyata berdusta. Ngakunya, dibiayai orang Rusia, Kanada dan Belanda. Tapi ini sederet fakta baru--->>
SURYAMALANG.COM, BANDUNG - Polisi menunjukkan indikasi kebohongan Faisal Akbar (30), tersangka pembuat video mesum yang melibatkan anak dan dua wanita dewasa.
Semula, Faisal Akbar mengaku menjual video porno buatannya kepada warga asal Rusia, Belanda, dan Kanada.
Dalam keterangannya kepada polisi, Faisal mengaku membuat video porno berdasarkan permintaan WNA itu dengan imbalan sejumlah uang. Tersangka kemudian mengirim video asusila itu melalui aplikasi Telegram.
Dir Reskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana meragukan keterangan tersangka. Polisi menduga video dijual di Indonesia.
"Dijual ke warga asing itu kan baru pengakuan tahap pertama dia saja. Tapi nanti dibuktikan di penyidikan," ujar Umar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (9/1/2018).
Keraguan polisi semakin kuat saat tersangka Faisal mengaku dibayar menggunakan bit coin. Namun ketika polisi bertanya nomor e-wallet, Faisal tidak paham dengan hal itu.
"Ketika kami tanya nomor e-wallet-nya berapa, dia malah tidak mengerti. Berarti ini ada noise apa yang dimunculkan dari pengakuannya nggak sesuai," tuturnya.
Selain itu, Faisal mengaku berkomunikasi dengan tiga orang WNA. Namun ketika penyidik bertanya dengan menggunakan bahasa inggris, F tidak mengerti dan hanya bisa menjawab seadanya.
"Ketika ditanya menggunakan bahasa Inggris, dia tidak mengerti. Malah jawabannya cuman yes atau no saja, ya bahasa Inggris biasa," ungkapnya.
Polisi menduga, proses jual beli tersangka F dilakukan secara manual. Sebab polisi mendapatkan petunjuk bahwa tersangka Faisal pernah ke Bali sebanyak dua kali selama tahun 2017.
Berdasarkan pengalamannya saat mengungkap kasus video porno di Bareskrim Polri pada 2014 lalu, Umar mengaku menemukan proses jual beli video porno yang dilakukan secara manual di Bali. Pembuat video menjualnya dengan menggunakan flashdisk.
"Kita tracking memang ada perjalanan ke Bali. Waktunya berdekatan dengan pembuatan video itu, diduga setiap selesai membuat video dia pergi ke Bali," ucapnya.
Meski demikian, Umar mengakui hal tersebut perlu dibuktikan. Karena itu pihaknya bakal melakukan penelusuran dengan mengecek melalui maskapai penerbangan.
"Kita akan cek maskapainya apa lalu pakai pesawat apa. Itu nanti jadi alat bukti yang membuat bangunan kasus ini utuh," bebernya. kompas.com