Malang Raya
Kepala Dinsos Kabupaten Malang Ingin Pelatihan Tuna Netra Tak Hanya Pijat
Pembinaan dan pelatihan yang ditawarkan adalah pembuatan souvenir. Ada pengusaha yang peduli difabel.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, PAKIS – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudji Lestari berharap pelatihan dan pemberdayaan penyandang tuna netra tak hanya pijat.
Tetapi juga ada pelatihan lain.
“Akan ada pembinaan dan pemberdayaan pada tahun ini.”
“Tetapi kalau bisa, tidak hanya pijat,” jelas wanita yang akrab disapa Yayuk itu kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (28/1/2018).
Menurutnya, dari 40 orang yang dilatih pijat, mungkin hanya beberapa orang yang berkembang.
Pembinaan dan pelatihan yang ditawarkan adalah pembuatan souvenir.
Ada pengusaha peduli difabel yang merupakan anggota karang taruna Jatim.
Beberapa contoh bentuk kerajinan tangan ditunjukkan melalui ponselnya.
Seperti bentuk vas bunga dengan lilitan tali.
Bagi penyandang tuna netra, kegiatan itu bisa dilakukan dengan cara meraba.
Kegiatan itu juga bisa dikombinasikan dengan difabel yang cacat fisik.
Targetnya, ada 200 an difabel yang dilatih pada tahun ini.
“Tetapi bukan hanya penyandang tuna netra.”
“Tujuannya agar mereka mandiri.”
“Minimal buat diri mereka sendiri,” ujar Yayuk.
Dinsos juga berharap peran serta komunitas dan relawan buat membantu difabel.
Jadi bentuk kegiatannya lebih beragam.