Malang Raya
Waspada, Wali Kota Tetapkan Batu KLB Difteri, Sudah Ada Warga yang Terjangkit
Status KLB itu ditetapkan setelah diketaahui satu orang warga Batu terindikasi terserang Difteri di awal tahun 2018 ini.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menetapkan Kota Batu dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Status KLB itu ditetapkan setelah diketaahui satu orang warga Batu terindikasi terserang Difteri di awal tahun 2018 ini.
Dewanti meminta kepada seluruh instansi pemerintah Kota Batu untuk siaga.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Provinsi Jatim terkait penanganan difteri di Batu.
Ia mempercepat pemberian imunisasi di bulan Februari, Juli dan November tahun 2018.
Imunisasi ini untuk anak-anak sekolah yang berumur 1 hingga 19 tahun dengan harapan penyakit menular ini tidak terjangkit di Kota Batu.
"Awal Februari sudah mulai imunisasi. Karena ini serentak ya imunisasinya dari Provinsi. Meskipun hanya satu penderita kita tidak boleh lengah. Harus siaga," kata Dewanti, Selasa (30/1/2018).
Sebelumnya ia juga sudah membahas dalam rapat Coffee Morning Senin (29/1/2018) dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Batu.
Ia sangat mengharapkan peran aktif orang tua, agar mendorong anak-anaknya untuk mengikuti imunisasi.
Ia tidak ingin jumlah penderita difteri di Kota Batu bertambah.
"Harus bisa kecil angkanya dibanding tahun lalu. Makanya tindakan yang tepat adalah pencegahan. Jangan sampai 2018 ini yang terkena difteri lebih dari angka 2017," kata Dewanti.
Dari data Dinkes Batu, sepanjang tahun 2017 tercatat ada sekitar 14 orang yang mengalami gejala Difteri.
Dari 14 orang tersebut satu orang positif terkena difteri.
Angka tersebut memang meningkat dibanding tahun 2015 dan tahun 2016.
Tahun 2015 yang terkena gejala difteri ada enam orang dan yang positif tidak ada.
Lalu di tahun 2016 ada tiga orang yang kena gejala difteri dan satu orang dinyatakan positif.