Surabaya

Bayi Kembar Siam Salma-Sofia Jalani Operasi Darurat di RSU Dr Soetomo, Operasi Masih Berlangsung

Bayi yang dilahirkan di RSUD Dr Soetomo Surabaya pada Senin (8/1/2018) kondisinya memburuk karena salah satu bayi mengalami sesak nafas.

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana
Bayi kembar siam ke-86 dempet perut, Salma dan Sofia saat dirawat di RSUD Dr Soetomo, Selasa (9/1/2018). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Bayi kembar siam dempet perut Salma dan Sofia, menjalani operasi darurat pemisahan, Rabu (31/1/2018).

Bayi yang dilahirkan di RSUD Dr Soetomo Surabaya pada Senin (8/1/2018) kondisinya memburuk karena salah satu bayi mengalami sesak nafas.

Kepala tim penanganan bayi kembar siam RSUD Dr Soetomo, dr Agus Harianto mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat pleno dari Selasa (30/1/2018) untuk tindakan pada bayi.

Tim kemudian melakukan diagnosa untuk mengetahui apa yang membuat bayi Sofia mengalami sesak nafas.

Setelah itu, lanjut Agus akan dilakukan CT Scan dengan double set up.

"Tim memutuskan operasi darurat karena jika dirawat biasa saja dan tidak ada tindakan, bayi akan meninggal," jelas Agus ditemui usai memeriksa kondisi kedua bayi di RSUD dr Soetomo, Rabu (31/1/2018).

Keputusan ini diambil karena jika bayi diposisikan sedikit saja sudah berubah warna menjadi biru.

Dia mengatakan, RSUD Dr Soetomo telah menyiapkan kamar 403-405 untuk operasi dan ada 40 dokter serta perawat dari 117 anggota tim.

"Sekarang lagi pelaksanaan operasi. Karena 'urgent', kami tidak bisa memperkirakan kapan operasinya selesai. Operasi ini untuk penyelamatan. Tidak ada jaminan akan selamat atau tidak," ujarnya.

Bayi kembar siam ini dilahirkan di rumah sakit RSUD Dr Soetomopemprov ini pada Senin (8/1/2018).

Bayi kembar siam dempet perut ini dilahirkan setelah berkonsultasi di Fetomaternal RSUD dr Soetomo sehingga kelahirannya memang dipersiapkan khusus, apalagi bayi ini tergolong kembar siam yang survival.

Kedua bayi terlahir dengan berat keduanya 4.950 gram secara prematur yaitu sekitar 37 dan 38 minggu.

Kondisi bayi ini termasuk kembar siam dempet perut (omphalopagus) dengan bagian Omphalokel tipis yang mudah pecah.

Kondisi bayi juga hiperlodosis atau dengkek karena posisi dalam kandungan.

Rencana semula, stabilisasi akan dilakukan hingga bayi memiliki berat masing-masing 5 kilogram atau dalam waktu 10 minggu.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved