Selebrita
Ternyata! Inilah Cara Polisi Mengetahui Anak-Mantu Elvy Sukaesih Pesta Shabu
Penasaran bagaimana bisa polisi tahu keluarga Dhawiya terpergok pesta narkoba?
SURYAMALANG.COM JAKARTA - Keluarga ratu dangdut Elvy Sukaesih membuat kejutan.
Tiga anak Elvy, menantu, dan calon menantu diduga kuat terlibat dalam penggunaan serta peredaran narkoba sehingga harus berurusan dengan Polda Metro Jaya.
Operasi penangkapan dilakukan pada Jumat (16/2/2018), dini hari di rumah Elvy, Jalan Usaha No 18, Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur.
Polisi menangkap Dhawiya, Syehan dan Ali Zenal (ketiganya anak Elvy), Chairu Gita (menantu), dan Muhammad (calon menantu).
Dhawiya, Syehan, dan Chairu ditangkap saat mengonsumsi shabu seberat 0,49 gram di dalam kamar.
Sejumlah polisi dipimpin AKBP Jean Calvin menyita 0,45 gram shabu di dompet Dhawiya.
"M (Muhammad), D (Dhawiya), S (Syehan), C (Chairu), kami tetapkan tersangka dan positif menggunakan narkoba," kata Calvin, Sabtu (17/2/2018).
Baca: Cara Unik Anak Elvy Sukaesih Sembunyikan Narkoba, Polisi Lebih Pintar
Baca: Astaga! Menantu Elvy Sukaesih Sedang Hamil dan Punya Bayi Saat Pesta Narkoba
Baca: Dalam Sekejap Kehidupan Elvy Sukaesih Berubah Tragis Gara-Gara Ulah Anak dan Menantunya
Baca: Kondisi Elvy Sukaesih saat Polisi 3 Jam Menggeledah Rumahnya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang menyebut Muhammad kerap mengedarkan narkotika di wilayah Cawang.
Muhammad merupakan calon suami Dhawiya.
"M ini adalah tersangka yang sering mengedarkan narkotika di daerah Cawang," ujar Argo ketika ditemui di Polda Metro Jaya, Sabtu (17/2). Polisi menemukan narkoba jenis shabu seberat 0,3 gram dari Muhammad.
Setelah mengembangkan kasus, penyidik melakukan penggerebekan di kediaman Dhawiya.
Ternyata anak ratu dangdut tersebut tengah mengisap shabu bersama kakaknya.

Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro AKBP Jean Calvjin Simanjuntak menjelaskan sejauh ini keterangan kedua anak Elvi Sukaesih dan menantunya terus berubah-ubah.
Pasalnya, saat ditangkap, Dawiyah, Seyhan, dan Gita atau yang akrab disapa Aisyah, masih dalam pengaruh obat obatan terlarang.
"Keterangan mereka masih berubah ubah. Jadi, kami sedang melakukan pendalaman," ujarnya.
Pemeriksaan difokuskan terkait siapa pemasok barang haram itu dan bagaimana mereka melakukan pembelian. "Yang jelas proses pembelian barang hanya dititipkan kepada M (Muhammad) untuk mencari penjual," jelasnya.
Berlangsung sejam

Penggerebakan rumah Elvi Sukaesih sempat mengejutkan para tetangganya. Firmansyah, seorang tetanngga Elvi Sukaesih, awalnya mengira sejumlah polisi di lokasi adalah para wartawan yang mengantarkan Elvi Sukaesih.
Namun yang keluar dari mobil ternyata sejumlah pria berbadan tegap dan mengenakan pakaian serba hitam.
"Kami lagi nongkrong, saya pikir wartawan. Eh pas keluar nggak tahunya polisi. Lima mobil datangnya. Satu mobil di depan, empat mobil di belakang," ujar Firmansyah.
Para polisi tersebut sempat menanyakan lokasi persis rumah Elvi.
Rumah tersebut memanjang ke belakang dan punya pintu gerbang di dua gang berbeda.
Kepada Firmansyah dan teman lainnya, polisi meminta agar mereka menemani Ketua RT setempat menjadi saksi penggrebekan.
Namun Firmansyah hanya memanggil Ketua RT, Sumiyati, dan tidak ikut masuk ke dalam rumah Elvi.
"Disuruh ikut, tapi saya nggak berani. Sudah pagi, gerimis juga. Takut saya, akhirnya nongkrong saja di ujung gang," katanya.

Penggrebekan berjalan sekitar satu jam sejak pukul 01.30 sampai 02.30WIB.
Tidak lama kemudian, ia hanya melihat seorang anak Elvi bernama Seyhan memasuki mobil polisi secara tergesa.
Sekira 30 menit setelah polisi meninggalkan lokasi, Elvi Sukaesih sampai di rumahnya dan tidak terlihat keluar.
"Umi (Elvi Sukaesih) biasa pulang pagi. Dia (Elvi) tahu apa tidak, saya nggak mengerti," ucapnya.
Baca: Bagian Tubuh Stefan William ini Sampai Berdarah, Celine Evangelista : Jangan Terlalu Dalem, Dad!
Baca: Tidur Lelap, Warga Tuban Dibangunkan Pria Misterius lalu Diberi Pilihan: Hidup atau Mati
Baca: Orang ini Dicari Setelah Videonya Viral, Keterlaluan dan di Luar Batas Kepantasan, Kata Netter