Bertambah 2 Penderita Difteri, Ini yang Dilakukan RS di Kota Batu

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Dua warga Kota Batu dinyatakan positif terkena difteri.

Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan beberapa tindakan, di antaranya melakukan imunisasi Outbreak Renponse Imunisasion (ORI).

Namun, rumah sakit (RS) juga melakukam tindakan sama.

Selain memaksimalkan perawatan, RS juga melakukan tindakan pencegahan.

Seperti yang dilakukan RS Hasta Brata, Kota Batu.

Kasubbag Perencanaan dan Administrasi RS Hasta Brata, Ipda Dodik Bintoro mengatakan pihaknya berupaya untuk melakukan pencegahan sekaligus perawatan sesuai prosedur.

“Kalau tidak mampu, kami segera merujuk ke RSSA.”

“Tapi kami maksimalkan pelayanan di sini,” kata Dodik kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (23/2/2018).

Dodik mengungkapkan peralatan di RS cukup memadai.

Pihaknya sudah koordinasi dengan dokter spesialis anak.

Jika diperlukan, perawatan lanjutan dilakukan penatalaksanaan sistem rujuk ke RS yang mempunyai fasilitas lebih lengkap sesuai petunjuk Kemenkes.

“Kami selalu koordinasi dengan rumah sakit di Kota Malang.”

“Alhamdulillah, kami selalu bisa mengatasinya,” imbuhnya.

Sebelumnya, dua anak yang positif difteri itu berusia tiga tahun dan 15 tahun.

Sejauh ini, Pemkot Batu telah melakukan imunisasi kepada 29.429 anak atau 49.78 persen dari jumlah target yaitu 55.769 sasaran.

Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari mengatakan ORI merupakan upaya pencegahan penularan difteri.

Sebab, penyebaran difteri melalui udara, dan kontak langsung dengan penderita.

“Sasaran ORI ini untuk anak usia 1-19 tahun,” kata Kartika.

Selama 2017, ada sekitar 14 orang menunjukkan gejala difteri di Kota Batu.

Dari 14 orang itu, satu di antaranya positif terjangkit difteri.