Bondowoso
Keluarkan Gas Beracun, Pendakian Kawah Ijen Ditutup, BPBD Segera Kirim Bantuan ke Korban Keracunan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, akan segera mengirimkan bantuan logistik ke warga yang terdampak gas beracun Gunung Kawah Ijen.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SITUBONDO - Jalur pendakian ke Kawah Ijen resmi ditutup sejak Rabu (21/3/2018) malam karena dugaan adanya gas beracun.
Lokasi wisata internasional yang dikenal dengan fenomena blue fire itu diduga mengeluarkan gas beracun yang sudah menyebabkan warga sekitar keracunan.
Kepala Resort TWA Ijen, Sigit menyatakan jalur pendakian Kawah Ijen sudah ditutup sejak Rabu malam.
Dampak gas beracun dari kawah Ijen sendiri sudah dirasakan warga empat dusun di Desa Sempol, Kabupaten Bondowoso.
"Sampai saat ini data warga yang keracunan gas mencapai sebanyak 29 orang," ujar Sigit saat dihubungi Surya.
Menurutnya, sebanyak 27 warga yang keracunan ditangani tim medis Puskemas, sedangkan dua warga terpaksa di rujuk ke Rumah Sakit Umum di Bondowoso karena kondisi cukup parah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, akan segera mengirimkan bantuan logistik ke warga yang terdampak gas beracun Gunung Kawah Ijen.
"Hari ini logistik bantuan akan kita kirim, terutama masker," ujar Winarno, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Kamis (22/03/2018).
Menurut Winarno, saat ini warga di empat Dusun Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, yang terdampak gas beracun gunung Kawah Ijen diungsikan ke Puskesmas, Masjid dan rumah Penduduk.
Empat dusun yang terdampak gas beracun Gunung Kawah Ijen, kata Winarno, diantaranya Dusun Watu Capil, Kebun Jeruk, Margahayu dan Belawan.
" Total penduduk di satu Desa itu sekitar sebanyak 3.500 warga," jelasnya.
Winarno menjelaskan, gejala keracunan yang dialami warga itu, mereka mengaku sesak nafas dan itu dirasakan oleh warga sejak pukul 20.30 WIB.