Pria Ini Sediakan Wanita Penghibur untuk Mahasiswa, Pengusaha, sampai Pejabat, Segini Tarifnya

SURYAMALANG.COM – Anggota Polresta Banda Aceh menangkap MRS alias Andre (28).

Andre diduga menyediakan wanita penghibur untuk pria hidung belakang.

Andre ditangkap di hotel di Jalan Soekarno-Hatta, Aceh Besar pada Rabu (21/32018) malam.

Dia membeber para pelanggan ‘wanita sewaan’-nya saat diwawancarai Serambinews.com di Mapolresta Banda Aceh, Senin (26/3/2018).

Berikut ini fakta mencengangkan mengenai bisnis pr0stitusi yang dijalankan Andre, dikutip dari Serambinews.com.

1. Pelanggan dari Mahasiswa hingga Pejabat

Andre mengungkapkan para pelanggan atau lelaki hidung belang yang memesan perempuan-perempuannya selama ini dari berbagai kalangan.

“Kalau mahasiswa hanya sesekali saja. Juga ada pengusaha. Pokoknya semua kalangan ada,” kata Andre.

Bahkan Andre menyebut ada pelanggan yang dari kalangan pejabat atau birokrat.

“Itu sudah sejak tahun 2016,” katanya.

Namun, Andre tidak terlalu tahu detail pekerjaan pelanggannya.

2. Pilih yang Putih dan Bersih

Dia mengatakan biasanya para pelanggan yang dinilainya sebagai pejabat itu memilih perempuan yang high class.

“Mereka (pejabat) memilih perempuan yang putih dan bersih,” tuturnya.

3. Tarif 4 Juta

Kapolresta Banda Aceh, AKBP Trisno Riyanto mengatakan, terbongkarnya sindikat pr0stitusi daring ini setelah polisi menyamar untuk membuktikan praktik  tersebut.

“Awalnya polisi mendapat laporan dari warga.”

“setelah itu petugas kami mencoba menghubungi nomor ponsel yang memang menyediakan jasa pr0stitusi.”

“Gayung bersambut. Petugas kami dijanjikan mendapat layanan pr0stitusi di hotel di Aceh Besar.”

“Setiba di sana, petugas dipertemukan dengan dua perempuan belia dengan tarif Rp 4 juta,” jelas Trisno di Mapolresta Banda Aceh, Jumat (23/3/2018).

Selain dua perempuan belia, polisi juga ikut menahan mucikari berinisial MRS alias An.

“Pria berinisial MRS alias An ini bertindak sebagai mucikari.”

“Petugas kami menyerahkan uang kepadanya.”

“Kami menangkap An saat dia akan meninggalkan hotel.”

“Dia disergap petugas saat berada di tempat parkir hotel,” ucap Trisno.

Polisi juga menahan lima perempuan belia lain yang diduga sedang ‘dijajakan’ oleh An kepada lelaki hidung belang.

“Lima perempuan ini sepertinya pemain baru yang mungkin masih coba-coba,” kata Trisno.

4. Masih Berstatus Mahasiswi

Trisno menambahkan berdasar hasil pemeriksaan, semua perempuan belia ini masih berstatus mahasiswi dari beberapa universitas swasta.

Menurutnya, An berasal dari Sumatera Utara.

An sudah melakoni pekerjaannya sebagai mucikari selama dua tahun.

Dikatakan, para perempuan belia ini bukan korban layanan transaksi pr0stitusi yang dilakukan secara daring.

Mereka memang ingin melakukannya sendiri.

5. Karena Faktor Ekonomi

Para wanita itu berinisial Ay (28) asal Simeulue, MJ (23) Aceh Tengah, dan RM (23) asal Bireuen.

Sedangkan empat wanita lain merupakan warga Kota Banda Aceh, yaitu CA (24), DS (24), RR (21), dan IZ (23).

Menurut Andre, alasan utama para perempuan itu masuk dalam bisnis hitam itu adalah faktor ekonomi.

“Mayoritas mereka mengeluh soal uang sewa rumah atau kos, dan kredit motor,” kata Andre.

6. Tarif Sekali 'Show' Rp 2 Juta

Andre tidak merekrut para wanita tersebut.

Tetapi para wanita itu datang sendiri ke Andre.

Selanjutnya mereka menawarkan diri untuk ikut dalam bisnis yang dijalankan Andre tersebut.

“Biasalah, untuk kebutuhan bayar kredit morot atau sewa rumah,” kata Andre.

Menurutnya, tarif untuk wanita sekali ‘show’ mencapai Rp 2 juta.

“Untuk long time, tarifnya Rp 2 juta. tarif short time sebesar Rp 1 juta.”

“Uang Rp 2 juta itu di luar biaya hotel. Saya mendapat Rp 500.000,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Prostitusi Online di Aceh Terungkap, Pejabat Biasanya Milih yang Putih dan Bersih, Segini Tarifnya.