Sekolah Zaman Now, Pelajar di Jember Ujian Pakai Handphone Android, Kertas Sudah Gak Zaman

Laporan Wartawan Harian Surya, Erwin Wicaksono

SURYAMALANG.COM, JEMBER - SMK 5 Muhammadiyah Jember atau yang akrab disebut SMK Mulia ini membuat terobosan baru di dunia pendidikan yang bisa dibilang unik.

Terobosan tersebut adalah ujian mengunakan smartphone atau handphone Android. Hal tersebut menjadi latar belakang digelarnya ujian berbasis Android.

Safrizal M Arifin, Waka Kurikulum sekolah tersebut, saat di temui di ruangan kelas ketika berlangsung ujian, membeberkan alasan pemilihan Android sebagai media pelaksanaan ujian.

"Kami bersama dewan guru lain mengunakan aplikasi ujian Android karena selain mudah di gunakan juga anak didik banyak menggunakannya, sehingga tidak begitu asing dengan namanya Android.

"Dan juga mereka semua sangat paham penggunaanya. Maka dari situlah kami membuat terobosan ini agar ke depan siswa siswi lebih paham pemanfaatan teknologi," tutur Arifin ketika memantau pelaksanaan ujian, Selasa (27/3/2018).

Arifin menambahkan, pada ujian tengah semester berbasis Android ini, diakuinya pertama kali dilakukan di sekolahnya. Sebagai langkah untuk menyikapi kecurangan anak didik, pihaknya telah mengacak soal ataupun jawaban para siswa dan siswi.

Walaupun duduknya berdekatan akan tetapi soal beda dan pilihan jawaban abjad A-E juga berbeda. Selain pengawasan lebih efektif, nilai ujian tiap siswa setelah 45 menit melakukan ujian langsung keluar dan bisa diumumkan.

"Ya ini pertama kali ya di sini. Dan untuk kecurangan pihak kita sudah menyikapi, semua jawaban dan soal beda antar anak, meski mereka duduk bersama ya gak akan ketahuan, terus nilainya setelah 45 menit lansung keluar," katanya.

Ujian berbasis android ini, diikuti oleh siswa siswi kelas 10 dan 11 dengan tiga jurusan berbeda yakni Teknik Komputer Jaringan, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, dan Teknik Sepeda Motor.

Kegiatan ujian tersebut diselenggarakan di lima lokasi kelas, diikuti sekitar 25 hingga 30 siswa - siswi.

Siswa Kelas 11, Mohamad Reza Ruti Pranata jurusan teknik sepeda motor ini mengaku senang dengan terobosan yang dilakukan.

"Di sekolah kami membawa handphone, namun ada aturan yang berlaku, penggunaanya juga pada jam tertentu seperti jam istrahat saja.

"Dan ketika sekolah melakukan terobosan ujian berbasis Android ini kita sangat beruntung dan bersyukur selain lebih ringkas juga tidak ada contek menyontek dan tidak menggunakan kertas lagi," ucapnya.

Senada dengan Reza, Dewi juga mengaku terbantu dengan adanya ujian berbasis Android kali ini.