Magetan

Bocah 7 Tahun Tenggelam di Kolam Renang SGJ, Magetan

Rico Tegar Pratitis (7)dari Desa Trosono RT8/RW4, Parang, Magetan tewas tenggelam di kolam renang SGJ.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: yuli
doni prasetyo
Polisi Resor Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di wahana kolam renang Sugihrejo (SGJ) di Dusun Jati, Desa Sugihrejo, Kabupaten Magetan, usai tenggelamnya Rico Tegar Pratitis, siswa kelas 1 SD, Jumat (30/3/2018). 

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Ini bisa jadi pelajaran orangtua yang mengajak anaknya bermain di wahana hiburan, terutama kolam renang.

Orangtua tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada tim keamanan kolam renang setempat yang jumlahnya tidak sebanding dengan pengunjung.

Karena orangtua lengah, Rico Tegar Pratitis (7), siswa kelas satu sekolah dasar (SD), anak warga Desa Trosono RT8/RW4, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan tewas tenggelam di kolam yang dikhususkan bagi perenang mahir.

"Menurut keluarganya, korban yang belum bisa berenang itu belajar renang di kolam satu meteran bersama teman-temannya," kata saksi Sutris, warga Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan kepada SURYAMALANGCOM, Jumat (30/3).

Korban ini, tambah Sutris, datang bersama orangtuanya, Suryono dan Suryati.

"Setahu saya, selain bapak dan ibunya ada saudara saudaranya yang lain lebih dari tujuh orang. Anak-anak yang saya lihat selain korban ada dua lagi, lainnya orang dewasa," katanya.

Saat tenggelam, korban berada di kolam untuk khusus untuk perenang mahir, dengan kedalaman 175 centimeter. Korban tenggelam belum beberapa saat dan berhasil diangkat tim keamanan kolam renang itu.

"Yang saya lihat, orang sudah bergerombol di tepi kolam renang 175 centimeter itu. Korban sempat diberi pertolongan pertama sebelum akhirnya dibawa ke IGD Rumah Sakit Magetan," ujarnya.

Jumali, pemilik Wahana Kolam Renang SGJ yang dikonfirnasi mengatakan, kolam renangnya sudah dilengkapi standar keamanan, termasuk personil keamanan di setiap sisi kolam renang.

"Kami juga sudah berusaha memberikan tulisan dan peringatan lewat pengeras suara, juga personil keamanan selalu menghalau anak anak agar tidak sampai mendekat ke kolam yang diperuntukkan perenang mahir," kata Jumali kepada SURYAMALANG.COM di ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Sayidiman, Magetan, Jumat (30/4).

Jumali berjanji lebih memperketat dan menambah personil keamanan, terutama di perbatasan antara kolam untuk anak anak dan kolam untuk tingkat mahir.

"Ini pengalaman berharga, bagaimana pun kami berusaha seaman mungkin tapi mungkin yang maha kuasa berkehendak lain. Kami akan meningkatkan keamanan dan memberikan batas antar kolam renang agar mudah dalam pengawasan," kata Jumali.

Sampai pukul 16.30 WIB, jenazah Rico Tegar Pratitis masih menjalani otopsi di IPJ RSUD dr Sayidiman, dua orang sepasang suami istri yang diduga tantenya terlihat menunggui di luar ruang IPJ setempat. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved