Bangkalan
Pemakaman KH Kholilurrahman, Kiai Penyambung Isyarat dari Bangkalan
Sosok kiai dengan keistimewaan kasyaf luar biasa, KH Kholilurrahman (Ra Lilur) meninggal dunia di kediamannya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: yuli
"Beliau sehat saat itu, bukan tenggelam di laut. Belakangan, nelayan itu sering mendapatkan banyak ikan," ujarnya.
Adapula karamah lainnya tentang seorang warga yang sowan ke Ra Lilur karena kehilangan sapinya. Warga tersebut berharap sapinya kembali.
Ra Lilur malah memberikan sebuah pil lalu menyuruhnya minum. Dalam perjalanan pulang, warga itu pun sakit perut dan berak di sungai.
Cerita itu diterima Surya ketika menemui Ra Bir Aly di kediamannya.
"Di sungai itulah, warga itu melihat sapi miliknya ditambatkan ke sebuah pohon," ungkap seorang pria yang berada di samping Ra Bir Aly.
Ra Bir Aly merupakan putra tunggal Ra Lilur. Ia menerima kabar bahwa abahnya telah meninggal dari H Mus, seorang santri yang selalu mendampingi Ra Lilur.
Ra Bir Aly yang malam itu tengah berada di Jakarta, lantas meminta kakak sepupunya, KH Imam Buchori Cholil untuk datang ke rumah Ra Lilur.
"Dua hari sebelum ke Jakarta, saya sempat menemui abah. Beliau sehat dan menemui sejumlah tamu," kenangnya.
Kondisi terakhir yang diterima Ra Bir Aly, almarhum berpamitan tidur dan meminta ke H Mus menyelimuti tubuhnya.
"Pukul 21.00 abah belum bangun, ketika 21.30 diperiksa, sudah meninggal," tuturnya.
Komunikasi dengan Ra Lilur, diakui Ra Bir tidak dilakukan secara langsung. Melainkan dengan isyarat-isyarat. Bahkan, Ra Lilur belakangan ini tidak pernah datang ke kediaman Bir Aly.
"Entah jika (datang) secara dzahir. Abah sudah sangat tidak mengenal duniawi. Tidak tahu harta benda apapun, abah sangat sederhana," pungkasnya.
Di kediaman Ra Bir Aly, para pelayat silih berganti mengucapkan belang sungkawa atas wafatnya Ra Lilur. Di depan pagar, berjejer sejumlah karangan bunga sebagai ungkapan duka cinta.
Di antaranya dari Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali, mantan Kapolres Bangkalan yang kini menjabat Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha, Kapolres Bangkalan AKBP Bobi Paludin Tambunan, dan Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Inggit Prasetyanto.