Bangkalan
Minat Pendaftar Anggota Polri di Bangkalan Menurun
Penurunan minat pendaftar mencapai angka 33,8 persen atau 493 orang. Dari 1.459 pendaftar di tahun 2017 menyusut hingga 966 pendaftar di tahun 2018.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, BANGKALAN - Internal Polri terus berbenah sebagai upaya mengikis distrust (rasa tak percaya) yang dikhawatirkan menimbulkan kebencian masyarakat. Salah satunya melalui transparansi rekurtmen anggota Polri.
Kapolres Bangkalan AKBP Bobi Paludin Tambunan menegaskan, kelulusan dalam rekurtmen anggota Polri bukan ditentukan orang lain.
Melainkan melalui kemampuan, kesiapan, kelengkapan persyaratan, dari masing-masing pendaftar.
"Jangan percaya kepada pihak manapun yang menjanjikan dengan sejumlah uang, sanggup meluluskan," tegas Bobi.
Ia menjelaskan, penawaran pihak-pihak lain merupakan upaya penipuan karena rekurtmen anggota Polri tidak dipungut biaya.
"Laporkan saya atau ke pihak berwajib lainnya jika ada pihak yang menjanjikan lulus dengan membayar uang," jelasnya.
Sebelumnya, Bobi mengemukakan saat ini Polri tengah mengalami distrust yang dikhawatirkan terus menimbulkan kebencian masyarakat.
"Ini mengindikasikan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan yang harus dibenahi," ujarnya dalam sambutan Penutupan Pembinaan Tradisi Bintara di Mapolres Bangkalan, Sabtu (7/4/2018).
Kekhawatiran Bobi tak berlebihan. Mengingat animo masyarakat terhadap rekurtmen anggota polri menagalami penurunan di tahun 2018.
Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Pendaftaran dan Rikmin Awal Penerimaan Anggota Polri Terpadu 2018 di Panbanrim Bangkalan, animo pendaftar jalur Akpol mengalami penurunan hingga 12,7 persen atau 207 orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun 2017, terhitung sejumlah 1.635 orang pendaftar jalur Akpol. Terdiri dari 1.370 pria dan 265 perempuan. Sedangkan di tahun 2018, tercatat 1.428 pendaftar dengan rincian 1.212 pendaftar pria dan 207 pendaftar perempuan.
Penurunan hingga 85,7 persen terjadi pada jalur Bintara TI. Pendaftar di tahun 2018 hanya berjumlah 346 orang. Angka tersebut terpaut jauh dari tahun 2017 dengan jumlah 2.418 pendaftar.
Begitu juga di jalur Tamtama. Penurunan minat pendaftar mencapai angka 33,8 persen atau 493 orang. Dari 1.459 pendaftar di tahun 2017 menyusut hingga 966 pendaftar di tahun 2018.
Peningkatan jumlah pendaftar hanya terjadi di jalur Bintara PTU dengan angka 5,7 persen. Pendaftar di tahun 2018 mencapai 10.419 orang. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya, 9.857 orang.
Bobi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi atas penurunan animo masyarakat pada periode 2017-2018.