Kabar Duka Datang dari Mike Lewis, Ibunya Meninggal setelah Hampir Setahun Melawan Kanker
Mike Lewis kejutkan banyak pihak dengan mengunggah sebuah kabar kepergian Ibunda tercintanya
Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Insani Ursha Jannati
Whether it be with her mastery of cuisine, her taste in cultured interior decor, or just that eternal chuckle she always brought with her - she made us feel like we belonged no matter how strange the place or situation.
She taught me so many things, perseverance, integrity, cooking, chivalry, fashion, but mostly how to treat others and the way to live with a smile on your face and a jump in your step.
Every time we moved, which was every 3 or 4 years, I never lost my best friend because it was her the whole time - she was always with me.
Willing to participate in all aspects of my life whether it be achieving greatness in martial arts or watching really bad movies on Netflix, we always did it with a warmth in our hearts; together.
I am a loss without my HOME.
But I know that wherever she is, she is lighting up the place with her grace, her iconic style and making everyone and everything feel like "HOME"
Terjemahan:
Beberapa hari lalu keluargaku terpukul atas kepergian Ibuku yang sudah berjuang melawan kanker hampir setahun.
Bagiku begitu sulit mengatakan "adalah" (dalam bentuk lampau bahasa Inggris) tentang Ibuku.
Mungkin karena aku merasa dia masih ada di dalam hatiku, dia masih ada di hati putraku, dia masih ada aku berharap dia hidup selama-lamanya di hati semua yang merasakan cahaya Wendy Lewis.
Hingga di detik-detik terakhir kehadiran tubuhnya di dunia kita ini dia masih lemparkan senyum, tawa keajaiban itu ... bersinar.
Baiklah, untuk kali pertama, aku akan mencoba ....
Dia memberiku sesuatu lebih dari kekuatan, lebih dari manusia, lebih dari apa pun yang bisa dijelaskan--bila aku harus menjelaskan, bagiku dia "RUMAH".
Saudara perempuanku dan aku tumbuh mengelilingi dunia, mengelilingi berbagai negara, namun ibuku selalu bagaikan rumah di mana pun kami pergi.
Baik itu masakannya, selera mendekornya, atau tawa-tawa kecilnya yang selalu dia berikan--dia membuat kami merasa dimiliki meskipun kami menginjakkan tempat asing sekalipun.