Selebrita

Terungkap, Inilah Kisah di Balik Terciptanya Lagu Akad Milik Payung Teduh, Please Jangan Baper

Lagu melankoli berjudul Akad yang dipopulerkan oleh Payung Teduh sudah menjadi semacam lagu kebangsaan bagi semua golongan

Penulis: Eko Darmoko | Editor: eko darmoko
Instagram/pusakata
Pusakata, Mohammad Istiqomah Djamad atau Is. 

SURYAMALANG.COM - Lagu melankoli berjudul Akad yang dipopulerkan oleh Payung Teduh sudah menjadi semacam lagu kebangsaan bagi semua golongan.

Lirik dan melodinya yang bikin baper, menjadikan lagu ini nyaman didengarkan di momen apa pun, apalagi saat turun hujan sambil mengenang sang kekasih.

Tapi tahukah kalian tentang asal mula penciptaan lagu ini? Berikut riwayatnya sebagaimana diungkapkan oleh mantan vokalis Payung Teduh yang kini bersolo karir menggunakan nama Pusakata, Mohammad Istiqomah Djamad atau Is.

Payung Teduh merupakan band alternatif Indonesia beraliran fusi antara folk, keroncong, dan Jazz.

Dikutip dari Wikipedia, Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is dan Comi.

Pada tahun 2008, Payung Teduh mengajak Cito untuk bergabung bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan sebagai pemain gitarlele pada tahun 2010.

Angin Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri.

Seiring berjalannya waktu tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita tentang Gunung dan Laut, serta karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam.

Pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis di penghujung 2010.

Nah, terkait lagu Akad, Mohammad Istiqomah Djamad atau Is, melalui akun Instagram-nya membeberkan fakta ikhwal proses kreatif penciptaan lagu Akad.

Dalam penciptaan lagu Akad, Is mengaku mendapatkan inspirasi dari musisi favoritnya.

"Setelah lagu The Bygone Days by Joe Hisaishi / dan banyak lagu-lagunya bersama Ghibli Studio, inilah lagu yang pengaruhnya juga paling paling menonjol mempengaruhi kuat dari tahun 2012 hingga 2015 saya menulis dan mengerjakan lagu-lagu di album Dunia Batas dan Ruang Tunggu. Meu amore e Teu by Marcelo Camelo," begitu caption yang ditulis Is di akun Instagram-nya.

Di bagian lain, Is menuliskan caption yang lebih gamblang lagi :

"Secara spesifik lagu ini menginspirasi dalam pembuatan Di Antara Pepohonan dan Akad."

"Pokoke perpaduan Marcelo Camelo dan Joe Hisaishi sangat kuat di dalam lagu-lagu seperti Menuju Senja, Akad, Di Atas Meja, selalu muda, Puan Bermain Hujan, Di Ujung Malam dan komposisi musik untuk lagu Rahasia juga Berdua Saja. Trumpet dan sound-sound yang menggelitik tapi malu-malu untuk muncul."

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved