Sleman

Bocah Yatim Piatu Dihukum Guyur Oli Bekas Mengalami Iritasi pada Mata dan Telinga

Dari hasil pemeriksaan tadi, ada iritasi di mata. Kelopak mata di bagian bawah tampak merah," ujar perawat Puskesmas Turi, Rifki Heryadi.

Editor: yuli
KOMPAS.com / Wijaya Kusuma
KORBAN GUYURAN OLI BEKAS - Lf menggenakan kemeja saat menjalani pemeriksaan medis dari tim Puskesmas Turi, Sleman, Selasa (1/5/2018). 

SURYAMALANG.COM, YOGYAKARTA - Seorang anak kelas 2 SMP yang dihukum menguyur kepalanya dengan oli telah menjalani pemeriksaan tim medis dari puskesmas Turi, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari hasil pemeriksaan diketahui Lf mengalami iritasi di bagian mata dan telinga.

Tim Puskesmas Turi pada Selasa (01/05/2018) melakukan pemeriksaan medis untuk melihat kondisi Lf pasca dihukum menguyur oli bekas.

Pemeriksaan medis ini dilakukan di rumah saudaranya Lf di Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman. Perawat Puskesmas Turi, Rifki Heryadi (24) mengatakan dari hasil pemeriksaan awal tampak di bawah kelopak mata terlihat berwarna merah.

"Dari hasil pemeriksaan tadi, ada iritasi di mata. Kelopak mata di bagian bawah tampak merah," ujar perawat Puskesmas Turi, Rifki Heryadi (24), Selasa (01/05/2018).

Iritasi ini mengindikasikan saat oli diguyurkan dari bagian kepala masuk ke bagian mata.

"Indikasinya saat diguyur, oli bekas masuk kebagian mata dan menyebabkan iritasi," tegasnya.

Tak hanya mata, dari hasil pemeriksaan awal di bagian telinga Lf juga terlihat kotor. Kemungkinan kotoran yang ada di dalam telinga dari sisa oli.

Pada bagian telinga juga terlihat iritasi.

Rifki menuturkan pemeriksan yang dilakukan oleh tim Puskesmas sifatnya masih awal. Sebab pemeriksaan mendalam harus menggunakan peralatan yang lebih lengkap.

"Kami baru pemeriksaan awal saja. Untuk memastikan kondisi mata dan telinga butuh alat lebih lengkap," urainya.

Menurutnya nantinya Puskesmas Turi bakal memberikan rujukan untuk Lf. Rujukan ini agar Lf melakukan pemeriksaan medis lebih mendalam lagi ke rumah sakit.

"Nanti ada rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit," tandasnya.

Sementara itu paman sekaligus wali dari Lf, Sunardi, menuturkan, usai kejadian keponakannya tidak mengeluhkan sakit. Kulitnya juga dalam kondisi normal.

"Kulitnya tidak terlihat ada apa-apa, tidak mengeluhkan sakit. Tapi kita juga tidak tahu seperti apa kondisi sebenarnya atau seperti apa yang dibagian dalam tubuh," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved