Malang Raya

Merintis Malang Bromo Tengger Baru Jadi Tujuan Ekowisata Spesial di Indonesia

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak tujuan wisata, khususnya kawasan Malang Raya.

Penulis: Benni Indo | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Presdir IndoesiaWISE Amol Titus saat berbicara tentang pentingnya menjaga lingkungan di hadapan para peserta seminar, Kamis (3/5/2018). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak tujuan wisata, khususnya kawasan Malang Raya. Maka dari itu, penunjang pariwisata juga perlu disiapkan untuk menarik minat wisatawan.

Penunjang pariwisata yang penting di antaranya adalah hotel. Namun begitu, keberadaan hotel juga harus memiliki komitmen atas lingkungan. Hal itu harus dinyatakan dalam satu pernyataan visi dengan kebijakan, target, komunikasi serta pelatihan yang jelas bagi SDM-nya.

Seminar terkait hal itu diselenggarakan di Hotel Balava dengan topik Menjadikan Malang Bromo Tengger Baru tujuan Ekowisata Spesial di Indonesia, Kamis (3/5/2018). Acara yang diselenggarakan oleh IndonesiaWISE itu dihadiri oleh para pengelola hotel di Malang Raya.

Presiden Direktur IndonesiaWISE, Amol Titus, menjadi pembicara dalam seminar itu. Ia mengatakan, IndonesiaWISE meluncurkan satu program untuk mendukung mempromosikan econtourism di Indonesia.

"Karena sekarang wisatawan mau pilih kalau ada aspek unik. Aspek unik itu di antaranya aspek lingkungan dan spek sosial," katanya.

Selain itu juga ada aspek yang mempertimbangkan kearifan lokal sebagai daya pikat wisatawan. Juga budaya, cindera mata termasuk keragaman dan toleransi masyarakatnya.

"Sebagai aspek sosial karena pariwisata salah satu sektor yang bisa mendukung perekonomian masyarakat," katanya, Kamis (3/5/2018).

Amol juga banyak memberikan anjuran agar keberadaan hotel tetap memperhatikan lingkungan sekitar. Banyaknya jumlah konsumsi di hotel harus dipikirkan terkait pembuangannya.

"Kalau konsumsinya banyak, ada potensi krisis menghandle seperti risiko masuk sungai. Dan tadi saya perlihatkan dari Jawa Barat," paparnya.

Sedangkan keberadaan Malang, Batu serta Tengger sendiri merupakan potensi yang luar biasa. Kata Amol, masing-masing pihak harus bisa bekerjasama untuk membangun terciptanya ekowisata.

"Sekarang Kota Malang sudah banyak potensi seperti lingkungan, budaya, dan sosial ekonomi," urainya.

Malang punya banyak keunikan dan perlu ditunjang oleh pemangku kepentingan ramah lingkungan. Di Kota Malang juga terdapat kampung tematik serta keberadaan akademisi yang bisa menunjang.

Sementata itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Malang Dwi Cahyono mengatakan anggotanya memiliki komitmen untuk menyosialisasikan ekowisata. Berbicara Kota Malang sendiri, potensi wisatanya begitu banyak.

"Seperti Stasiun itu, memang dibuat menghadap ke arah Gunung Kawi. Jadi kalau orang datang, langsung terlihat Gunung Kawi," katanya.

Di Kota Malang sendiri sebetulnya juga ada plan pembangunan kota yang baik sejak jaman Belanda. Namun seiring berjalannya waktu, banyak perubahan yang terjadi.

"Pada 1923, ada peraturan bahwa bangunan yang berada di jalan drainase tidak lebih dari dua lantai. Itu agar pemandangan alam seperti pegunungan tidak tertutup," katanya.

Namun pada 1974, mulai dibangung bangunan tinggi di Kota Malang. Secara bertahap, bangunan vertikal pun banyak tumbuh di Kota Malang.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved