Semarang
Ada Gundukan di Kebun Jagung, Astaga, Ternyata Isinya Mayat!
Warga Semarang ini awalnya hanya datang ke kebun jagung seperti biasa dan menemukan sebuah gundukan, ketika diamati, ternyata isinya adalah mayat!
SURYAMALANG.com - Seorang warga Pringapus, Kabupaten Semarang, Munawar (55), Ketika hendak membuang kotoran hewan untuk pupuk di kebun jagung pada jam 06.00 WIB, awalnya hanya melihat tumpukan pohon jagung.
Namun, pemandangan itu menurutnya janggal.
"Saya curiga, kok banyak tumpukan batang jagung padahal belum waktunya panen," ujar Munawar.
Karena rasa curiga, Munawar lantas mendekati gundukan batang-batang jagung di tengah kebun jagung di Dusun Pungkruk, Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kamis (3/5/2018) pagi.
Alangkah kagetnya ia, saat mendapati bahwa di gundukan batang jagung itu ada sesosok mayat perempuan.
Mengetahui hal itu, Munawar bergegas pergi meninggalkan kebun jagung dan melaporkan kejadian itu ke perangkat desa.
Laporan penemuan mayat itu kemudian berjenjang ke Polsek Bergas hingga ke Polres Semarang.
Beberapa saat kemudian, Polsek Bergas, Sat Reskrim, dan Unit Identifikasi Polres Semarang menuju lokasi kebun jagung tersebut.
Lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga.
Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, saat ditemukan pada jasad korban ditemukan sejumlah luka, antara lain luka sobek di kepala bagian kiri, luka goresan di tangan serta kaki.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.
Antara lain sebuah batu, pohon jagung, sepasang sandal milik korban, dan kerudung warna hitam.
"Dugaan kami korban pembunuhan. Kurang dari dua jam, pelaku berhasil kita amankan di dekat TKP," ujarnya.
Yusi mengungkapkan, pelaku pembunuhan adalah seorang pria berinisial KH (45).
Pelaku juga hadir di sekitar lokasi saat Polisi melakukan olah TKP.
Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Bergas untuk diperiksa lebih lanjut.
Sedangkan jasad korban dievakuasi ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk dilakukan autopsi.
Mayat perempuan tersebut akhirnya teridentifikasi bernama Supartini (55) warga Dusun Senggrong, Bringin, Kabupaten Semarang.
Motif Asmara
Kepada polisi, KH mengungkapkan menjalin hubungan khusus dengan korban.
Pembunuhan itu dilakukan Selasa (1/5/2018) malam.
Pelaku sempat mengajak Supartini untuk makan, namun keduanya kemudian terlibat cekcok hingga berujung pada pembunuhan.
Awalnya KH merasa jengkel karena korban terus mendesak meminta uang. Sedangkan KH mengaku tidak punya uang.
"Alasannya mengarah ke motif asmara. Korban dipukul pakai batu mengenai atas mata. Pelaku juga sempat menjerat korban dengan kerudung yang dipakai. Setelah mengetahui korban tidak berdaya, kemudian didutupi dengan pohon jagung," ungkap Yusi.
Untuk mengungkapkan peristiwa pembunuhan ini, Tim Biddokkes Polda Jateng Satreskrim Polres Semarang melakukan outopsi terhadap jenazah korban di RSUP dr Kariadi Semarang.
Yusi juga menambahkan pelaku terancam Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan junto Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
"Setelah pelaku diperiksa di Polsek Bergas, kita teruskan menggelar pra-rekonstruksi di TKP," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asmara Berujung Maut, Nyawa Supartini Melayang di Kebun Jagung".