Sumenep
Kapal Angkut 25 Ton Aspal Curah, Karam di Pelabuhan Kalianget, Sumenep
Kapal Layal Motor ( KLM ) Potre Koneng bermuatan 25 ton aspal curah, tenggelam di pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura.
Penulis: Moh Rivai | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SUMENEP - Sebuah Kapal Layal Motor ( KLM ) Potre Koneng bermuatan 25 ton aspal curah, tenggelam di pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura, Minggu malam (7/5/2018).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian aspal dan kapal diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. kini bangkai kapal dan isi aspal masih belum bisa dievakuasi di Pelabuhan Dermaga III Kalianget Sumenep.
Kejadian yang sempat membuat warga sekitat geger itu berawal dari kegiatan bongkar muat kapal berupa ratusan bungkus karung yang berisi aspal curah untuk bahan proyek milik H Murahwi warga Desa Jungkat, Kecamatan Raas, Pulau Raas, Sumenep, hendak diangkut ke Pulau Raas, sebagai bahan pengaspalan jalan di desa setempat.
Semula kapal milik H Sin asal Desa Bintaro, Kecamatan Dungkek, Sumenep itu tak keliatan ada tanda-tanda kapal bocor. Karena kapal yang dinahkodai Mathari (60) seperti tidak goyah walau muatan sudah hampir penuh. Dan hanya tinggal beberapa kantong karung yang belum naik ke atas kapal.
“ Namun tiba-tiba ada bunyi “brak” di bawah lambung kapal, hingga air laut seketika masuk. Rupanya karena muatan yang terlalu berat itu lambung kapal yang terbuat dari kayu itu pecah terkena batu karang,” ujar Abdul Mukid, Kasubag Humas Polres Sumenep, Senin (6/5/2018).
Kondisi kapal yang cepat terisi air laut mulai oleng. Anak buah kapal yang berusaha akan memperbaiki lambung kapal yang pecah, sangat kesulitan karena deks kapal penuh muatan hotmit. Sejumlah abk lain yang melihat kejadian itu pun tidak bisa berbuat banyak, bahkan tak sempat menyelamatkan barang-barang dan muatan kapal, karena dalam hitungan menit kapal pun karam tenggelam ke dasar laut.
“Untungnya ABK Suhaidup (40) dan Mathari nahkoda kapal segera melompat sebelum kapal bermesin ganda itu benar-benar karam,” lanjutnya.
Satuan Polisi Perairan di Kalianget pun sempat berusaha menyelamatkan kapal naas tersebut, namun tidak mampu karena kapal penuh muatan aspal curah. Apalagi proses karamnya kapal tersebut berlangsung cepat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit sudah tertelan air laut.
“ Kami berusaha menyisir di sekitar tenggelamnya kapal, untuk memastikan apakah memang tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun hasil keterangan nahkoda kapal, semua abknya selamat,” kata Bripka Solehudin, anggota Polair Kalianget.
Sedangkan hasil investigasi pihak kepolisian, kapal kayu berjenis GT.7, dengan mesin ganda yakni mesin 30 pk dan 24 pk. Dengan taksiran kerugian sekitar 150 juta. “ Untuk mengungkap penyebabnya, kami tentu melakukan pemeriksaan kepada nahkoda, pemilik barang dan para abk,” pungkas AKP Abdul Mukid.