Persib Bandung
Kisah Kelam Legenda Persib Bandung di Malaysia, Bermula dari Kartu Merah Salah Sasaran
Robby Darwis cukup moncer di sepak bola Indonesia. Namun, ketika mencoba peruntungan di Malaysia, legenda Persib itu malah gagal.
SURYAMALANG.COM - Robby Darwis terbilang cukup moncer di sepak bola Indonesia.
Namun, ketika mencoba peruntungan di Malaysia, legenda Persib Bandung itu malah menemui kegagalan.
Pemain belakang yang eksis pada era 1980-an itu hijrah ke Malaysia, setelah Kelantan FA mengontraknya dari Persib Bandung pada tahun 1989.
( Baca juga : Saya Hampir Jadi Teroris, Wanita ini Bagikan Pengalamannya Lolos dari Jeratan Kelompok Radikal )
Bersama Kelantan FA, Robby mentas di Liga Super Malaysia yang dahulu bernama Liga Semi-Pro Malaysia.
Di laga debutnya pada 11 Juli 1989 silam, pria yang kini melatih PSKC Cimahi itu mengalami insiden yang tak akan pernah bisa dilupakan seumur hidupnya.
Ketika itu, klub yang dibela Robby bakal bertanding melawan tuan rumah Singapore FA yang tak lain juga merupakan Timnas Singapura.
( Baca juga : Ngerinya Pasukan Elit Anti Teror TNI yang Dukung Densus 88, Inilah Sat 81, Denjaka dan Den Bravo )
Singapore FA pada waktu itu turut serta dalam kompetisi Liga Malaysia.
Saat pertandingan berlangsung, tiba-tiba terjadi ketegangan antara kedua tim yang bertanding.
“Waktu saya lagi berusaha memisahkan rekan-rekan tim.”
“Tiba-tiba kaki wasit ketendang,” tutur Robby Darwis, lansir BolaSport.com dari historia.id.
Situasi yang tidak kondusif membuat wasit kurang cermat dalam memberi penilaian.
( Baca juga : Satpol PP Tulungagung Temukan 3 Pasang Remaja di Kamar Tertutup, Astaga! Juga Ada 12 Kondom )
Tak ayal, Robby dianggap melakukan kekerasan tersebut dan mengganjarnya dengan kartu merah.
“Begitu bangun, dia (wasit) mengeluarkan kartu merah ke saya.”
“Saya sendiri tidak tahu pelakunya,” ujar mantan kapten Persib Bandung itu.
Insiden tersebut merupakan awal mula kisah kelam pria kelahiran Bandung itu.
Setelahnya, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membawa kasus itu hingga ke FIFA.
Robby mendapat hukuman tidak boleh bermain selama 3-4 bulan.
( Baca juga : Akibat Orang Tuanya Sibuk Selfie, Bayi Ini Jatuh Dari Eskalator )
“Saya kena tiga-empat bulan larangan bermain. Makanya aneh di situ.”
“Habis itu musim sudah selesai. Jadi sedikit sekali saya bermain di sana,” katanya.
Skorsing itu juga membuat Robby tidak bisa memperkuat timnas Indonesia di SEA Games 1989 yang dihelat di Malaysia.
Tak pelak, apa yang diterima pemain kelahiran 1964 itu dianggap sebagai akal-akalan belaka.
“Tahun 1989 itu kan Malaysia tuan rumah. Sementara Indonesia juara bertahannya (cabang sepakbola SEA Games).”
“Apalagi saya juga di tim inti Timnas. Jadi ya nggak tahu lah konspirasinya.”
( Baca juga : Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Tinggalkan Utang, Alamak Nominalnya Sampai Segini )
“Saat itu kami masih tim kuat. Di samping fisik bagus, kualitasnya juga bagus-bagus,” tuturnya.
Lepas kejadian itu, kedua belah pihak akhirnya sepakat mengahiri kontrak.
Robby pun pulang kembali ke pelukan Maung Bandung hingga akhir kariernya sebagai pesepak bola.
Berita ini sudah dimuat di Bolasport.com dengan judul Robby Darwis dan Kisah Pilu dari Negeri Jiran