Alamak, Ternyata Begini Cara Teroris Rayu Anak Untuk Lakukan Bom Bunuh Diri

Begini Cara Rayu Anak Untuk Ikut Aksi Bom Bunuh Diri, Caranya Mudah, Orangtua Harus Waspada

Editor: Adrianus Adhi
Pelaku Teroris Bom Bunuh Diri Merupakan Ibu Dan Anak-Anaknya 

SURYAMALANG.com - Seorang eks teroris yang pernah bergabung dengan jaringan Al Qaeda, Sofyan Tsauri angkat bicara ke publik.

Dia berbicara banyak hal ke publik terkait alasan pergerakan, hingga bagaimana cara dan alasan pelaku bom bunuh diri mengajak anak dan istrinya melakukan tindakan tersebut?

Disampaikan oleh mantan teroris Al Qaeda, Sofyan Tsauri yang juga seorang mantan anggota Brimob Polri di acara Pagi Pagi Pasti Happy yang ditayangkan pada Jumat (18/5/2018).

Dalam perbincangannya dengan Uya Kuya dan beberapa host lainnya itu, ia menjelaskan kalau keikutsertaan anak dan istri ini punya pesan penting.

Yakni memperlihatkan pada para pria untuk tidak segan melakukan amaliyah.

"Dengan melibatkan wanita dan anak-anak ada sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh kelompok ini.

Wahai para kesatria, kalau kami telah mengorbankan anak-anak dan wanita mana kalian laki-lakinya?," jelasnya.

Jadi menurut dia, ini memunculkan sugesti kepada laki-laki untuk mau seperti wanita dan anak-anak.

"Malu lah kalian, kami sudah menyumbangkan wanita dan anak-anak kami itu yang selalu ada di benak kelompok mereka," tambahnya.

Sofyan juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan kalau anak-anak itu bisa saja tidak sadar, namun didoktrin oleh orang tuanya.

Ia kemudian memberi contoh doktrin yang bisa dilakukan orang tua pada anaknya.

"Saya yakin mereka tak kuasa menolak hal ini. Misalnya begini: 'Nak, mau nggak kamu ikut Abi dan Umi ke surga?

Nggak sakit kok. Cuma tinggal pencet tombol ini, maka kita sudah terbang dan kita ke surga," kata Sofyan.

Sofyan menjelaskan bahwa anak-anak itu sangat yakin mereka akan masuk surga bersama orang tuanya.

Ia lalu menjelaskan bagaimana cara doktrin perlahan kepada istri dan anak-anaknya.

"Pertama seseorang terpapar biasanya melalui ayahnya. Lewat pergaulan ayahnya, lalu dia mengajar kepada istrinya baru anak-anaknya," jelasnya.

Ia mencontohkannya dengan mengajak anak-anaknya menonton film jihad sampai mendengar petasan agar sang anak tidak kaget.

Namun ada kejadian unik yang dialaminya akibat doktrin yang ia tanamkan itu dan membuatnya terkejut.

Saat itu, ia bersama keluarganya sedang makan di RM Padang dan di tempat itu juga ada anggota polisi yang sedang makan juga.

"Setelah polisinya pergi, anak saya yang baru kelas 3 SD bilang 'Bi, itu ada polisi kok nggak Abi tembak saja?'.

DI situ saya mikir, bahaya sekali video-video itu, sudah tertanam mereka, itu anak kelas 3 SD loh," katanya.

Nah sejak saat itu, saat ia masuk penjara, dirinya berjanji tidak akan lagi memperlihatkan video jihad pada anak-anaknya.

Simak videonya di sini:

Masuk Surga Bersama

Jika mendengar kisah itu, bisa jadi hal doktrin serupa yang dilakukan oleh para pelaku teror di Surabaya, baik itu Dita Oeprianto ataupun Tri Murtono.

Sekadar diketahui, keluarga Dita Oeprianto mengajak istri serta empat anaknya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di 3 geraja Surabaya pada Minggu (13/5/2018).

Sementara, Tri Murtono juga mengajak keluarga untuk melakukan aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).

Kepada SURYA.co.id (grup SURYA MALANG) Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin sempat menjelaskan kalau seluruh pelaku belajar ke Dita untuk melakukan teror.

"Mereka ini satu jaringan, satu guru. Gurunya Dita ini. Mereka didoktrin pemahaman-pemahaman teror," jelas Machfud di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2018) pagi.

Machfud juga menambahkan Dita juga memperlihatkan film-film soal terorisme pada orangtua, serta anak-anak pelaku.

"Anak-anak pelaku dilarang sekolah. Kalau ditanya home schooling, itu tidak benar. Ya tak boleh sekolah.

Anak-anak didoktrin terus ditontonkan video pemahaman," ucap Machfud.

Machfud menerangkan, para pelaku kompak melakukan serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo ini lantaran ingin masuk surga.

 "Mereka (pelaku) ini ingin masuk surga bareng-bareng," kata Machfud.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 'Bi, Itu Ada Polisi, Kok Nggak Abi Tembak Saja?'

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved