Jendela Dunia

Misteri Ribuan Tahun Terungkap, Senjata Firaun Mesir Bukan Berasal dari Bumi, Tapi dari Dunia Lain

Tutankhamun merupakan seorang firaun Mesir dari dinasti ke 18, dan memerintah antara 1332 SM dan 1323 SM.

Editor: eko darmoko
IST
Belati yang ditemukan di makam Tutankhamun, Firaun Mesir. 

Dikutip dari Live Science, beberapa artefak itu antara lain pisau belati dan perhiasan yang terbuat dari material langka pada zaman perunggu.

Menurut sebuah penelitian terbaru, perajin kuno membuat artefak logam ini dengan material besi dari luar angkasa yang dibawa ke bumi oleh meteorit.

Baca: Meninggal Secara Tiba-Tiba, Cucu Aa Gym, buat Ibunya Ghaida Tsurayya Tulis Pesan ini

Albert Jambon, seorang ilmuwan arkeologi Perancis dan seorang profesor di Universitas Pierre dan Marie Curie, di Paris menyimpulkan bahwa para perajin kuno ini tahu benar bahan apa yang paling bagus untuk dijadikan perhiasan atau senjata.

Sehingga mereka pun mencari batu meteorit untuk mendapatkan material tersebut.

"Besi dari Zaman Perunggu itu berasal dari meteorit, ini membantah anggapan bahwa mereka melakukan peleburan besi di zaman perunggu," tulis Jambon dalam penelitian tersebut.

Ia yang sudah melakukan pengujian terhadap belati kuno, termasuk yang berasal dari makam Tutankhamun, menemukan fakta sebenarnya.

Melalui pemindaian spektrometri sinar-x (XRF), diketahui bahwa belati kuno itu terbuat dari material yang mengandung hampir 11 persen nikel dan jejak kobalt.

Sebuah komposisi yang merupakan karakteristik besi dari luar angkasa yang ditemukan di banyak meteorit besi yang telah jatuh ke Bumi.

Sebagian besar meteorit besi yang menghancurkan Bumi setiap tahun diperkirakan terbentuk di inti logam planetesimals, badan kecil di cakram cakram protoplanet yang mengorbit matahari pada tahap awal tata surya.

Akibatnya, meteorit ini mengandung kadar nikel atau kobalt tinggi.

Baca: Pengakuan Kakak Terinspirasi Kisah Cinta Adara-Rasyid Rajasa, Tetap Menikahi Meski Tau Sakit Ganas

Baca: Resmi Dinikahi Greg Nwokolo, Begini Perasaan yang Menyelimuti Kimmy Jayanti

Baca: Tidur di Rumah yang Terbakar, Wanita Mojokerto Ini Masih Selamat

Baca: Pantas Sudah Tajir Sejak Lahir, Ternyata Ini Keluarga dan Orangtua Ashanty

Sebaliknya, zat besi yang berasal dari proses peleburan mengandung kurang dari 1 persen nikel atau kobalt, jauh lebih kecil dari tingkat yang ditemukan di batuan ruang yang kaya zat besi.

Jambon menggunakan penganalisis XRF portabel untuk memindai benda besi kuno lainnya dan meteor besi di museum, serta besi dalam koleksi pribadi di Eropa dan Timur Tengah.

Penelitiannya menunjukkan bahwa semua besi di artefak yang diuji berasal dari meteorit, dan bukan dari peleburan terrestrial.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa meteorit besi adalah satu-satunya sumber logam utama sampai ditemukannya besi peleburan dari bijih besi terestrial, yang kali pertama dipraktikan sekitar 3200 tahun yang lalu di Anatolia dan Kaukasus.

Albert Jambon juga pernah meneliti benda besi paling kuno yang pernah ditemukan, semisal butiran besi lembaran dari Gerzeh di Mesir, bertanggal 3200 SM.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved