Travelling
Syphon Peninggalan Zaman Belanda di Kepanjen Malang Disiapkan Jadi Objek Wisata
"Kami optimis, bila bangunan syphon sudah indah maka wisatawan akan berminat mengunjungi," kata Anang, Selasa (22/5/2018).
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Syphon Kali Metro disiapkan menjadi obyek wisata di Kepanjen, Kabupaten Malang. Ini setelah syphon sebagai bangunan sejarah peninggalan zaman Belanda berupa pipa penyalur air Sungai Molek yang melintasi Kali Metro memiliki keindahan tersendiri.
Salah satu tokoh pemuda Kelurahan Kepanjen, Anang mengatakan, pihaknya bersama 15 komunitas masyarakat berencana menjadikan syphon sebagai obyek wisata andalan di Kabupaten Malang. Yakni dengan membuat taman serta memasang lampu warna warni di bangunan syphon nantinya.
"Kami optimis, bila bangunan syphon sudah indah maka wisatawan akan berminat mengunjungi," kata Anang, Selasa (22/5/2018).
Dijelaskan Anang, pihaknya bersama komunitas masyarakat Kepanjen dan sekitarnya nantinya tidak hanya mempercantik pipa syphon. Namun berbagai wahana wisata juga akan dibangun di tempat tersebut. Seperti halnya, flying fox, river tubing, arum jeram dan sepeda diatas awan.
"Yang pasti, kami siap membuat pipa saluran air sungai peninggalan penjajah Belanda sebagai obyek wisata baru di Kabupaten Malang," ujar Anang.
Sedangkan Lurah Kepanjen, Sugeng mengatakan, pihak kelurahan menyambut baik keinginan dan rencana dari masyarakat menjadikan syphon sebagai obyek wisata. Dan pihaknya akan segera membuat laporan rencana pengembangan bangunan pipa air syphon menjadi obyek wisata di Kota Kepanjen.
"Tentu kami apresiasi sekali bila pipa syphon dijadikan obyek wisata," kata Sugeng.
Memang, diakui Sugeng, sebenarnya di sekitaran bangunan pipa syphon ada bangunan lain yang juga bisa dikembangkan. Yakni sebuah bangunan terowongan yang pihaknya belum mengetahui kemana arahnya.
Ini dikarenakan terowongan yang cukup besar tersebut dimungkinkan sebagai bangunan penghubung saluran air irigasi lain tapi sudah tidak berfungsi maksimal.
"Dan kami optimis, bila bangunan syphon bisa dijadikan obyek wisata maka terowongan dibawahnya bisa menjadi wahana wisata tambahan nantinya," tandas Sugeng.
Sementara Camat Kepanjen, Abay Saleh menambahkan, pihaknya akan melaporkan keberadaan bangunan pipa syphon peninggalan zaman Belanda untuk bisa dijadikan sebagai obyek wisata di Kota Kepanjen.
Karena selain memiliki nilai sejarah tersendiri, juga memiliki keindangan serta fungsi yang vital sebagai salah satu pipa penyalur air untuk 3000 hektar sawah hingga wilayah di berbagai Desa Kecamatan Kepanjen.
"Kami optimis, bapak Bupati akan merespon baik rencana tersebut," kata Abay Saleh.
Memang, diakui Abay Saleh, sebenarnya rencana menjadikan bangunan syphon peninggalan Belanda sebagai obyek wisata sudah lama. Namun, rencana tersebut belum maksimal dijalankan. Dan tahun ini rencana tersebut serius akan dilaksanakan melalui koordinasi dengan Dinas PU Pengairan sebagai pemikik aset pipa air syphon dan instansi terkait di Pemkab Malang.
Di samping itu, tambah Abay Saleh, pihaknya dalam tahap awal akan melombakan menghias pipa syphon dengan mengundang komunitas seni dan kelompok masyarakat Kabupaten Malang. Dengan demikian, pipa syphon sepanjang sekitar 300 meter dan berdiameter sekitar 2 meter tersebut akan berwarna warni nantinya.
"Yang pasti, kami akan serius jadikan bangunan pipa air sunga syphon menjadi obyek wisata andalan di Kota Kepanjen," tutur Abay Saleh.