Surabaya
2 Fakta Baru Toyota Alphard Tabrak Lari di Surabaya, Pengemudi Ternyata Tidak Terkait Kemenkumham
2 Fakta Baru Toyota Alphard Tabrak Lari di Surabaya, Ternyata Pengemudi Tidak Terkait dengan Kemenkumham
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com - Penyelidikan terkait mobil Alphard L 1424 VX di yang menabrak beberapa kendaraan kemudian terhenti di Gedangan, Sidoarjo masih berlangsung sampai Sabtu (2/6/2018) sore.
Lantas apa hasilnya?
Berikut sejumlah fakta baru terkait kecelakaan yang terjadi pada Kamis (31/5/2018) malam tersebut.
1. Pengemudi masih dirawat
Sampai sekarang ini, pengemudi Toyota Alphard L 1424 VX masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Kanit Lantas Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara polisi juga masih belum meminta keterangan kepada pengemudi kendaraan.
Meski demikian, kondisi Hartono Handoko (61), warga Gubeng Kertajaya pengemudi kendaraan saat ini sudah baikkan.
"Sudah agak baikan. Tapi untuk sementara belum bisa kami mintai keterangan. Dari pihak keluarga sudah boleh menjenguk," ujar AKP Antara.

2. Tidak Terkait dengan Kemenkumham
Dalam rilis yang dikirim ke SURYA (Grup Surya Malang), Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Jatim memastikan Hartono Handoko tidak terkait dengan instansinya.
Wisnu Nugroho Dewanto juga memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar.
Pertama, bahwa tidak ada lembaga Badan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (BITPK) di bawah Kemenkumham RI.
Kedua, sehingga tidak tepat jika apa yang dilakukan saudara Hartono Handoko dikaitkan dengan instansi Kemenkumham, yaitu dengan menyebut saudara Hartono Handoko sebagai bagian atau oknum dari Kemenkumham.
Ketiga, Kemenkumham tidak bertanggungjawab atas kelalaian yang dilakukan saudara Hartono Handoko.
Empat Kemenkumham belum memiliki rencana untuk mengambil upaya hukum terkait dugaan pemalsuan identitas yang mencantumkan instansi Kemenkumham tersebut.
Lima, Kemenkumham menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Kami juga mendukung agar perkara tersebut bisa diselesaikan secara cepat dan efisien sehingga bisa memberikan kepastian hukum terhadap para korban maupun pelaku," tulisnya.

Kronologi Kecelakaan
Di berita sebelumnya, Keseruan dan ketegangan layaknya sebuah film terjadi di jalanan Surabaya-Sidoarjo pada Kamis (31/5/2018) malam.
Saat itu ada sebuah mobil Alphard hitam yang dikejar-kejar massa dari Surabaya hingga Sidoarjo.
Informasi yang dihimpun SURYA.co.id (Grup Surya Malang) menyebutkan Alphard L 1424 VX melakukan tabrak lari di wilayah Tandes dan Kupang Surabaya.
Bukannya berhenti, sang pengemudi justru tancap gas. Aksi tak simpatik membuat pengguna jalan melakukan pengejaran.
Alphard terus melaju kencang lantaran dikejar ratusan motor dan baru terhenti di depan Mako Pasmar Gedangan Sidoarjo.
Mobil terhenti, setelah melawan arus dan naik median jalan.
Itupun ketika berhadapan dengan truk kontaner yang melaju dari arah selatan (Sidoarjo).
Selama dikejar massa pengendara motor hingga terhenti, mobil dilempari batu.
Saat di depan Pasmar Marinir Gedangan, sang pengemudi masih nekat tancap gas mau kabur.
Aksi ini membuat massa takut ditabrak.
"Sudah lawan arus dan berhadapan dengan truk kontainer, masih juga mobil mau kabur.
Pengemudinya seperti mabuk," jelas Rudi, salah satu saksi yang melihat di lokasi depan Pasmar Marinir Gedangan, Kamis (1/6/2018) dini hari.
Aphard yang nekad kabur hingga Gedangan Sidoarjo, itu dikemudikan Hartono Handoko.
Pria 61 tahun itu kemudian diamankan petugas Polsek Gedangan beserta mobil Alphard dan surat-surat kendaraan.
Kasus kecelakaan ini kemudian ditangani oleh Polrestabes Surabaya. (Pipit Maulidiya)