Malang Raya

M Bisri Ditunjuk sebagai Rektor Plt Universitas Brawijaya Malang

Padahal saya sudah resik-resik ruangan. Saya ditunjuk jadi Plt. Di suratnya disebutkan sampai maksimal satu bulan

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Rektor UB Malang Prof Dr Ir M Bisri MS (tengah) saat meresmikan gedung FK UB di RSSA untuk pendidikan dokter spesialis beberapa hari lalu. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Maksud hati ingin santai setelah tidak terpilih menjadi Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang periode 2018-2022, ternyata Prof Dr Ir M Bisri MS mendapat tugas tambahan sebagai Plt.

Hal ini berdasarkan surat dari Kemenristekdikti yang sampai ke Senat UB.

Ia mengetahui setelah presentasi menyampaikan memori akhir jabatan kepada senat, Jumat (8/6/2018).

"Padahal saya sudah resik-resik ruangan. Saya ditunjuk jadi Plt. Di suratnya disebutkan sampai maksimal satu bulan," jelas Bisri kepada SURYAMALANG.COM saat bertemu di MIPA Centre UB, Jumat (8/6/2018).

Padahal sebelumnya ia juga sudah tidak mau jika jadi Plt.

"Yang lain saja yang jadi Plt. Tapi ternyata datang surat dari kemenristekdikti," paparnya.

Karena penunjukkan itu, ia menjalankan tugasnya. "Jadi Plt itu hanya menunggui sampai ada pelantikan rektor UB baru. Tidak pada kebijakan. Mungkin hanya tanda tangan surat yang diperlukan," jelas dia.

Ia memperkirakan pelantikan rektor baru setelah Lebaran atau maksimal pada awal Juli 2018.

"Kalau menurut saya semakin cepat semakin baik. Gak usah lama-lama jadi Plt. Ini untuk menjaga agar tidak ada kekosongan jabatan. Siapa tahu ya ada yang kudeta, hahahha," jawab dia.

Bisri akan digantikan oleh Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS yang sekarang menjabat sebagai Dekan Pertanian.

Dikatakan Bisri, dalam presentasi ke senat UB tentang memori akhir jabatan antara lain SDM dan akreditasi UB.

Jika dibandingkan dengan Universitas Gajahmada (UGM), akreditas A, UB masih kurang banyak.

"A nya masih 42 persen. Sedang di UGM sudah 90 persen," kata dia.

Sehingga perlu terus meningkatkan diri. Tentang kesibukannya nanti jika usai melaksanakan plt, ia mengaku tetap menjadi dosen di Teknik Pengairan.

"Saya ingin merasakan hidup lebih santai di masa tua," paparnya. Ia tidak ingin terlalu sibuk.

Selain dosen, ia mengaku semalam sudah melepas siswa/santri Bahrul Magfiroh, lembaga peninggalan adiknya.

"Meski sudah gak jadi rektor, tetap mewisuda siswa," jawabnya.

Ia juga masih aktif di Masjid Jamik dan mengurus Yayasan Shalahuddin yang didalamnya juga memiliki lembaga pendidikan.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved