Waduh! APBD Kabupaten Malang 2019 Defisit Sampai Rp 100 Miliar

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang 2019 diperkirakan mengalami defisit.

Sebab, dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2019 terjadi defisit anggaran seperti tahun sebelumnya.

Bupati Malang, Rendra Kresna mengatakan anggaran belanja 2019 diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun.

( Baca juga : Foto Nia Ramadhani Bareng Dua Putranya Bikin Gagal Fokus, Seperti Kakak Adik )

Namun, pendapatannya hanya mencapai sebesar Rp 3,7 triliun.

Jadi ada defisit anggaran sekitar Rp 100 miliar.

“Itu hitungan sementara. Dipastikan akan ada penyesuaian sehingga defisit anggaran bisa tidak terjadi atau diturunkan tahun depan,” kata Rendra Kresna kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (4/7/2018).

( Baca juga : Rafathar Larang Nagita Slavina Belanja, Lihat Tingkahnya Mulai Nangis Sampai Marah-marah )

Besarnya anggaran belanja dalam KUA PPAS karena banyak program yang harus dibiayai pada tahun depan, termasuk penyediaan anggaran untuk pemilihan legislatif (Pileg) 2019.

Jadi, kebutuhan anggaran belanja tersebut melebihi nilai pendapatan.

“Makanya kami tuangkan anggaran yang rasional berdasarkan pendapatan tahun ini ditambah sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) dalam KUA PPAS,” ucap Rendra Kresna.

( Baca juga : Syahnaz Sadiqah Dikabarkan Hamil Muda, Raffi Ahmad Beri Hadiah Mobil Mewah )

Pihaknya optimis APBD 2019 akan lebih baik dari sebelumnya.

Sebab, banyak program hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dimasukkan dalam KUA PPAS, dan dilanjutkan dalam RAPBD 2019.

“Kami optimis program pembangunan akan lebih baik pada tahun depan,” tutur Rendra Kresna.