Malang Raya
Jorok! Bau Pesing Menyengat di Jembatan Penyeberangan Alun-alun Kota Malang
“Iya bau sekali. Padahal saya sering lewat sini dengan anak saya karena peraturannya kan memang dianjurkan lewat sini,” kata Puspita
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Puspita Edyawati (45) mengibaskan telapak tangannya tepat di depan hidung saat menuruni anak tangga jembatan penyeberangan orang di Alun-alun Malang.
Wajahnya mengernyit sehingga matanya menjadi sipit. Kedua anaknya berada di depan berlari agar segera mungkin bisa menuruni tangga.
Ternyata bukan tanpa alasan Puspita melakukan hal itu. Ia mengaku tidak kuat menghirup aroma pesing yang berada di jembatan penyeberangan orang.
Ia pun merasa heran, bagaimana mungkin ada bau pesing yang begitu menyengat di jembatan penyeberangan orang. Ia tak habis pikir akan hal itu karena jembatan penyeberangan orang itu dilewati banyak orang setiap harinya.
“Iya bau sekali. Padahal saya sering lewat sini dengan anak saya karena peraturannya kan memang dianjurkan lewat sini,” kata Puspita, Kamis (12/7/2018).
Ia berharap ada tindakan tegas terhadap orang-orang yang buang air kecil di situ. Apalagi di Alun-alun ada petugas Satpol PP yang berjaga-jaga. Menurutnya, papan himbauan saja tidak bisa menyadarkan orang yang pipis sembarangan.
“Pernah lihat papan larangan buang sampah didenda puluhan juta, itu saja masih ada yang buang sampah di situ. Jadi menurut saya ya memaksimalkan kerja petugas saja,” harap Puspita.
Keluhan senada juga diutarakan Muhammad Deny. Bahkan ia menyebut kalau jembatan penyeberangan orang itu seperti kandang kuda. Hal itu ia katakan ketika menghirup pesingnya aroma.
“Wah, seperti kandang kuda baunya. Saya tidak kuat,” ujar Deny yang kemudian mengurungkan niatnya untuk menyeberang di penyeberangan orang.
Menurutnya, tidak sepantasnya tempat penyeberangan orang aromanya seperti itu. Apalagi lokasinya berada di dekat Alun-alun Malang yang selalu ramai dikunjungi orang.
Harus ada perbaikan atau perhatian serius agar bau pesing itu hilang. Bau itu telah mengganggu kenyamanan warga yang datang ke Alun-alun Malang.
“Saya tidak kuat baunya. Harus diperbaiki itu,” keluhnya.
Dwi, seorang satpam yang bekerja di dekat tempat penyeberangan orang itu juga menceritakan kalau ia sering melihat turis manca negara melintas di jembatang penyeberangan orang. Setiap kali melintas, para turis menutup hidung sembari mengeluarkan kata-kata yang ia tidak tahu artinya.
“Malu mas kalau lihat turis seperti itu. Mereka turun sambil berkata apa saya tidak tahu,” terangnya.
Dwi tidak pernah tahu orang-orang yang pipis di jembatan penyeberangan orang itu. Sekalipun ia jaga malam. Pasalnya, papan iklan yang berada di depan jembatang menutupi.
“Mungkin karena ada papan iklan jadi tidak kelihatan kalau ada orang kencing,” ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Malang Priadi saat dikonfirmasi cukup terkejut dengan temuan itu. Ia pun segera memerintahkan bawahannya agar memantau jembatan penyeberangan orang agar tidak disalahgunakan.
Sejauh ini, Satpol PP Kota Malang tidak pernah menangkap orang-orang yang kencing di jembatan penyeberangan orang. Jikalau pun ketahuan, maka akan langsung diamankan.
“Terima kasih atas keluhan masyarakat, ini akan menjadi masukkan bagi kami. Saya akan segera perintahkan anggota ke sana agar tidak terus-terusan bau,” katanya.
Priadi menyadari, keberadaan jembatan penyeberangan orang itu juga bagian dari wajah Kota Malang. Apalagi posisinya berada di Alun-alun Malang.
Mendengar adanya warga dan turis yang menutup hidung saat melintasi itu, Priadi pun turut prihatin.
“Jangankan turis, saya saja pasti tutup hidung,” jelasnya.
Ia berjanji akan segera menindak lanjuti keluhan masyarakat itu.