Nasional
Waktu dan Cara untuk Saksikan Blood Moon, 28 Juli 2018, Puncak Gerhana Bulan Total Hampir 2 Jam
Blood Moon akan terjadi pada Sabtu (28/7/2018). Catat waktunya agar dapat menyaksikan gerhana bulan total.
SURYAMALANG.COM - Gerhana bulan total Blood Moon akan terjadi pada Sabtu (28/7/2018).
Blood Moon kali ini disebut menjadi gerhana bulan terlama di abad ini.
Gerhana bulan total Blood Moon tersebut akan berlangsung selama 6 jam 14 menit.
Gerhana dimulai pukul 01.15 WIB sampai 06.00 WIB.
( Baca juga : Satpam dan Siswi SMP di Surabaya Tepergok Sanggama, Alasannya Menyebalkan! )
TribunJogja.com kutip dari Kompas.com, peristiwa gerhana bulan bisa dilihat secara kasat mata mulai pukul 01.24 WIB.
Puncak gerhana akan terjadi selama 1 jam 43 menit.
Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui tentang gerhana Bulan total atau Blood Moon terlama di abad ini.
1. Disebut Blood Moon karena Bulan Berwarna Merah Darah
Bulan akan berwarna merah darah atau disebut Blood Moon, ketika terjadi gerhana Bulan total.
( Baca juga : Detik-detik Pesawat Presiden Soeharto Melintasi Daerah Pertempuran sampai Sempat Diincar Sniper )
Fenomena ini terjadi ketika Bulan melewati bayangan Bumi (posisinya Bulan-Bumi-Matahari).
Atmosfer Bumi memfilter dan membiaskan cahaya Matahari, sehingga membuat Bulan menjadi berwarna kemerahan.
Menurut Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, di blognya, manusia yang mungkin ada di Bulan akan melihat Bumi dikelilingi cahaya merah yang dibiaskan atmosfernya.
2. Gerhana Terjadi Setidaknya Dua Kali dalam Setahun
Orbit Bumi dan orbit Bulan saat mengelilingi Matahari tidak berupa garis lurus.
( Baca juga : Presiden Soeharto Hobi Makan Blondo di Gubuk, Faktanya Dibongkar Mbak Tutut )
Orbit Bulan miring lebih kurang 5 derajat dari orbit Bumi.
Sebab orbitnya tidak sejajar, maka gerhana, baik itu Matahari atau Bulan, setidaknya akan terjadi dua kali dalam setahun.
3. Kejadiannya Beriringan
TribunJogja.com kutip dari Bobo, ternyata gerhana Bulan dan Matahari selalu terjadi beriringan.
Bila terjadi gerhana, maka dua pekan berikutnya akan terjadi gerhana lagi.
Seperti yang terjadi tahun ini, terjadi gerhana Bulan yang disebut Super Blue Blue Blood Moon pada 31 Januari 2018.
( Baca juga : Ular Piton Sepanjang 8 Meter yang Warga Temukan di Perairan Bernasib Tragis )
Dua pekan kemudian atau pada 15 Ferbuari 2018, terjadi gerhana Matahari parsial.
Tanggal 13 Juli 2018 kemarin juga terjadi gerhana Matahari sebagian.
Lalu pada 28 Juli mendatang, akan terjadi gerhana Bulan terlama di abad ini.
Gerhana Bulan 28 Juli akan diikuti gerhana Matahari pada 11 Agustus 2018.
4. Bulan Berada di Jarak Terjauh dari Bumi saat Gerhana
Saat terjadi gerhana Bulan 28 Juli 2018, posisi Satelit Bumi tersebut akan berada di titik terjauh (apogee) dari planet yang kita huni.
Saat itu, jarak Bulan dan Bumi mencapai lebih kurang 406.100 KM.
Oleh karena itu, gerhana yang terjadi akan berlangsung lama.
( Baca juga : Inilah Cewek yang Iqbaal Ramadhan Cium Saat Hadiri Acara We The Fest 2018 )
Tak hanya itu, posisi Bulan yang sedang berada di titik paling jauh dari Bumi juga memunculkan fenomena yang disebut mini moon.
Mini moon adalah ukuran Bulan yang takmpak lebih kecil dari biasanya, karena jaraknya yang jauh.
5. Dapat Disaksikan dari Seluruh Indonesia
Gerhana Bulan atau Blood Moon terlama 28 Juli 2018 dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.
Hanya saja, tidak semua tahap gerhana dapat disaksikan.
Di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan Wilayah Indonesia Tengah (WITA), gerhana bisa disaksikan sampai puncaknya saja, karena Bulan akan terbenam.
( Baca juga : Panjang Sebentar, Yuni Shara Pilih Model Rambut Pendek Lagi, Cantiknya Kebangetan )
Di sebagian wilayah Indonesia timur juga demikian.
Namun di sebagian besar wilayah Papua, puncak gerhana tak dapat disaksikan karena Bulan sudah terbenam.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' 28 Juli Bisa Disaksikan di Seluruh Indonesia, Ini Beberapa Faktanya.