Apa Itu Organisasi OSF yang Disebut Danai Demo Rusuh di Indonesia? Prabowo Tahu Siapa Dalangnya
Kini, muncul nama organisasi OSF yang dikaitkan dengan demo rusuh yang ada di Indonesia.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Aksi demontrasi yang berujung kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia membuat gempar masyarakat.
Kericuhan pecah di sejumlah daerah termasuk Jakarta pada Kamis hingga Minggu (28-31/8/2025).
Di Jakarta, massa terbelah, ada demonstran dari buruh, mahasiswa hingga driver ojol menyuarakan aspirasi di pintu masuk gedung DPR RI, soal menolak tunjangan fantastis Anggota DPR hingga soal ketenagakerjaan.
Pada Jumat malam (29/8/2025), bahkan bentrokan berlarut melewati pukul 18.00 WIB, waktu unjuk rasa yang diatur Undang-Undang, hingga massa membakar sejumlah fasilitas publik seperti halte TransJakarta dan pos polisi.
Bahkan, pada malam yang sama di Makassar, Sulawesi Selatan, gedung DPRD Makassar dibakar pendemo hingga mengakibatkan empat Aparatur Sipil Negara (ASN) meninggal dunia.
Aksi pembakaran juga terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Gedung DPRD Solo, Gedung DPRD Kabupaten Kediri, dan Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat, hingga Gedung Negara Grahadi, kantor Pemerintah provinsi Jawa Timur.
Kini, muncul nama organisasi OSF yang dikaitkan dengan demo rusuh yang ada di Indonesia.
Lalu apa organisasi OSF yang disebut-sebut sudah danai demo rusuh di Indonesia beberapa hari lalu?
Konglomerat media global, George Soros, dituduh sebagai aktor yang membiayai demonstrasi berujung rusuh di Indonesia akhir-akhir ini.
Tuduhan ini disampaikan oleh analisis geopolitik dan hubungan internasional, Angelo Giuliano, dikutip dari media asal Rusia Sputnik, Senin (1/9/2025).
Guliano menduga George Soros membiayai demo di Indonesia melalui organisasi nirlaba miliknya yaitu Open Society Foundations (OSF).
"George Soros Open Society Foundations yang sudah berdiri sejak 1990-an dengan membiayai 8 miliar dolar AS secara global dan mendukung kelompok seperti TIFA, diduga turut berkontribusi," kata Guliano.
Tak cuma itu, Guliano juga menyebut adanya dugaan keterkaitan demonstrasi di Indonesia dengan National Endowment for Democracy (NED), lembaga yang disebut telah mendukung sejumlah media di Indonesia sejak tahun 1990.
Dikutip dari laman resminya, NED berdiri pada tahun 1983 berdasarkan UU Kongres di Amerika Serikat (AS) sebagai organisasi nirlaba independen dan non pemerintah yang berfokus pada pemberian hibah guna memperkuat institusi dan nilai-nilai demokrasi di seluruh dunia.
Hingga saat ini total ada 60 negara telah kerap dibiayai dana hibah dari NED melalui empat lembaga intinya yaitu Pusat Peruashaan Swasta Internasional, Institut Republik INternasional, Institut Demokrasi Nasional, dan Pusat Solidaritas.
Prediksi Skor dan Pemain Arema FC Vs Persib Bandung Live Sore Ini, Siapa Unggul di Head to Head? |
![]() |
---|
Cek Kalender 2025: Penanggalan Jawa Senin Pahing 22 September 2025, Neptu, Pasaran, Weton, Wuku |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan Surabaya Pantau Penyaluran Makan Bergizi Gratis Lewat Aplikasi |
![]() |
---|
Jokowi Disebut Menyedihkan Dibandingkan dengan SBY dan Megawati, Sibuk Urus Kekuasaan Anak |
![]() |
---|
Tugas Penting Mahfud MD dari Prabowo Subianto Setelah Prediksi Jadi Menko Polkam Meleset |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.