Jendela Dunia

Sungguh Kasihan Si Nenek, di Usia Senjanya Dia Harus Menanggung Tagihan Listrik Rp 25 Juta

Wanita lanjut usia di Australia harus melewati sisa hidupnya dengan berjuta rasa pahit. Semua ini berhubungan dengan tagihan listrik

Editor: eko darmoko
Tribunnews.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM - Wanita lanjut usia di Australia harus melewati sisa hidupnya dengan berjuta rasa pahit.

Betapa tidak, di usia yang seharusnya tak lagi memikirkan tagihan dan segala macam yang bersangkutan, toh si nenek masih harus menanggungnya.

Joan Ford (86), seorang penghuni panti jompo di Melbourne, Australia mendapatkan masalah di hari tuanya.

Dia baru saja mendapat tagihan listrik sebesar 2.584 dolar atau sekitar Rp 25 juta dari sebuah perusahaan listrik yang tampaknya mendaftarkan dia sebagai pelanggan.

Baca: Konjen Australia dan Kadispora Jatim Lepas 20 Pemain Persebaya U19 ke Perth

Baca: VIDEO : Lagi, Nenek Sholat di Tengah Jalan Bikin Heboh Tulungagung dan Viral, Ini Identitasnya

Joan
Joan Ford (tengah) bersama anaknya Patricia dan menantunya Mark Matthys.

Joan tinggal di panti jompo View Hills Manor dan keluarganya membayar semua kebutuhannya di tempat itu termasuk biaya listrik.

Namun pada Juni lalu, keluarga Joan menemukan tagihan dari perusahaan 1st Energy sebesar 1.384 dolar untuk pemakaian listrik bulan Mei.

Tagihan listrik itu malah dialamatkan ke nomor kamar tempat tinggal Joan di panti jompo.

Menantu Joan, Mark Matthys mengatakan, dirinya curiga mertuanya itu ditelepon staf pemasaran perusahaan listrik dan tanpa sadar mendaftar sebagai pelanggan.

"Mertuaku penghuni panti jompo, tidak memiliki rumah," ujar Matthys kepada ABC.

"Bagaimana mungkin mendaftarkan pelanggan listrik bagi seseorang yang tidak punya sesuatu untuk ditagih," katanya.

Baca: Tulungagung Gempar, Ada Nenek Sholat di Tengah Perempatan Jalan, Lihat Videonya yang Viral

Baca: Yuni Shara Dikatain Seperti Nenek-nenek, Reaksi dan Balasannya Malah di Luar Dugaan

Akhirnya keluarga ini menghubungi 1st Energy dan mendapatkan informasi bahwa permasalahan telah diselesaikan.

Ternyata, Joan masih menerima dua surat peringatan, ditelepon penagih utang, serta dikirimi tagihan baru dengan total 2.584 dolar.

Kondisi ini membuat Matthys semakin heran.

"Di rumah saya pun tagihannya tidak sebesar itu," ujarnya.

Menurut Cynthia Gebert, ombudsman sektor energi dan air, kasus yang menimpa Joan ini sangat memprihatinkan.

Gebert mengaku tidak tahu bagaimana tagihan itu dihitung, sebab panti jompo di Australia biasanya tidak memiliki meteran listrik di kamar penghuninya.

"Kompleks pensiunan mungkin saja memasang meteran listrik sendiri-sendiri setiap unitnya. Tapi panti jompo tidak seperti itu," katanya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved