Malang Raya
Pemkot Malang Buka Posko Bantuan untuk Korban Gempa Lombok
Pemkot Malang membuka posko bantuan gempa bumi Lombok di Gazebo Balai Kota Malang mulai hari ini.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemkot Malang membuka posko bantuan gempa bumi Lombok di Gazebo Balai Kota Malang.
ASN Pemkot dan masyarakat yang mau menyumbang, silakan datang ke posko.
Melalui pengeras suara, Sekretaria Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto menyampaikan woro-woro terkait posko bantuan gempa bumi tersebut, , Selasa (7/8/2018).
( Baca juga : Jawaban Ardi Bakrie saat Nia Ramadhani Dibilang sering Habiskan Uang Suami: Yaudah lah Gimana Lagi )
“Pemkot Malang membuka posko bantuan gempa di Lombok mulai hari ini,” kata Wasto kepada SURYAMALANG.COM.
Pemkot tidak hanya sekarang membuka posko pengumpulan bantuan untuk korban bencana.
Ketika gempa bumi melanda Yogyakarta beberapa tahun lalu, Pemkot Malang juga membuka posko bantuan.
( Baca juga : Ustaz Solmed dan Istri Menangis, Tak Kuasa Tahan Kesedihan Harus Berpisah dari Sang Putra 5 Tahun )
“Bantuan bisa berupa barang, atau uang,” imbuhnya.
Posko dikelola Bagian Umum Pemkot Malang, dan ditempatkan di Gazebo Balai Kota Malang.
Posko itu dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
( Baca juga : Denada Ungkap Perjuangan Shakira Jalani Kemoterapi, Mual Hingga Tak Mampu Lihat Wajah sang Ibu )
Wasto berharap seluruh ASN Pemkot memberi sumbangan.
“Kalau masyarakat mau ikut nyumbang, juga silakan,” lanjutnya.
Wasto belum tahu sampai kapan posko itu dibuka.
( Baca juga : Datang di Tengah Musim, 5 Pemain Baru Ini Mainkan Debut Gemilang, Terbaru Ada di Arema FC Vs Persija )
Pihaknya masih akan koordinasi dengan pihak TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penyaluran bantuan itu.
“Kami juga koordinasi dengan beberapa pihak di NTB dan TNI untuk penyalurannya.”
“Sampai bantuan akan disalurkan, posko masih dibuka,” imbuhnya.
( Baca juga : Deretan Fakta di Balik Tuntutan untuk Manajemen Persib, Termasuk Besaran Gaji Gomez di Malaysia )
Gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 5 Agustus 2018.
Gempa bumi itu menyebabkan 91 orang meninggal dunia, dengan rincian 89 orang di NTB dan dua orang di Bali.
Gempa juga menyebabkan kerusakan parah pada bangunan di NTB dan Bali.