Malang Raya
Update Proses Pemulangan Jenazah Mahasiswi Kota Malang yang Meninggal di Jerman
Shinta Putri Dina Pertiwi warga Kota Malang yang kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman, dikabarkan meninggal dunia di danau kampus
Penulis: Benni Indo | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, SUKUN – Jenazah almarhumah Shinta Putri Dina Pertiwi diperkirakan tiba di rumah duka Bandulan Gang 12 Kota Malang pada Jumat (17/8/2018). Proses pemulangan jenazah Shinta pun tinggal menunggu waktu.
Kabar kepulangan jenazah mahasiswi asal Kota Malang yang tewas tenggelam di Danau Trebgast, Jerman, itu didapat pihak keluarga dari KJRI Frankfurt.
"Diperkirakan hari Jumat. Itu perkiraan dari otoritas di sini. Itu baru perkiraan, kami sedang berupaya memulangkan jenazah secepatnya," tulis Juneri, perwakilan dari KJRI dalam pesan pendek kepada Umi Salamah, ibu Shinta.
Dalam pesan pendek itu, dijelaskan juga mekanisme administrasi kepulangan jenazah Shinta. Hal-hal yang harus diselesaikan pasca dikeluarkannya hasil otopsi di antaranya KJRI mengurus akta kematian yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Trebgas sebagai tempat kejadian.
Juga membuat surat keterangan kematian (oleh KJRI) berdasarkan akta kematian dari kantor Catpil Trebgas. Kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengiriman jenazah.
"Kami terus berupaya agar jenazah dapat dipulangkan segera. Untuk itu kami mohon kerja samanya agar kami bisa dapat konsentrasi dan fokus membantu pemulangan jenazah," tulis petugas KJRI.
Seperti diketahui, Shinta Putri Dina Pertiwi merupakan warga asli Kota Malang yang ditemukan meninggal di Jerman, pada Kamis (9/8/2018) lalu.
Wanita yang berstatus sebagai mahasiswi di Universitas Bayreuth, Jerman ini ditemukan tidak bernyawa setelah menghilang di Danau Trebgast.
Dari hasil autopsi yang dilakukan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terjadi pada tubuh Shinta. Shinta dipastikan meninggal akibat kecelakaan tenggelam di danau Trebgast pada Rabu (8/8/2018).

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kota Malang yang sedang kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman, dikabarkan meninggal dunia di danau kampus, Kamis (9/8/2018) waktu setempat.
Korban adalah Shinta Putri Dina Pertiwi yang sedang menempuh kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman. Shinta meninggal di Danau Trebgaster, Bavaria.
Shinta yang beralamat di Bandulan Gang 12, Sukun, Kota Malang ini sudah lima tahun tidak pulang ke Kota Malang. Ibu almarhumah, Umi Salamah saat ditemui di kediamannya menjelaskan, Shinta berkomitmen tidak pulang sebelum pendidikannya selesai.
“Dia memang komitmen tidak pulang sebelum kuliahnya tuntas,” ujar Umi, Minggu (12/8/2018).
Shinta menempuh pendidikan S1 di Universitas Leipzig. Di sana ia mengambil jurusan kedokteran. Kemudian ia melanjutkan pendidikan spesialis forensik di Universitas Bayreuth. Ia salah satu siswa berprestasi yang mendapat beasiswa ke sana.
Menurut laporan dari media Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta dilaporkan hilang sejak Rabu (8/8/2018) oleh dua orang temannya yang pergi bersama ke danau di dekat kampus. Shinta saat itu sedang mandi di sebuah danau kampus. Ia mandi bersama seorang rekannya yang berasal dari Maluku.
Pada sore hari, seorang temannya yang lain tidak bisa menemukan Shinta di sekitar danau. Merasa khawatir, temannya itu kemudian memanggil Shinta dengan pengeras suara. Namun upaya itu juga tidak berhasil.
“Shinta tidak bisa ditemukan teman-temannya sehingga melapor ke pengawas danau untuk dibantu mencari. Semua peralatan canggih dikerahkan, mulai dari helikopter hingga kapal selam mini untuk mencari Shinta,” imbu Umi.
Pencarian terus dilakukan hingga tengah malam, sebanyak 100 personel tim rescue dikerahkan. Meski dengan alat canggih seperti sonar deteksi, deteksi panas hingga kapal selam mini, namun jasad Shinta belum bisa ditemukan. Akhirnya pencarian tersebut harus terhenti pada Kamis pukul 1.00 setempat.
Pagi harinya, tim operasi kembali melanjutkan pencarian. Tim kesulitan mencari korban karena luasnya danau dengan panjang 680 meter dan lebar 220 meter tersebut. Belum lagi kedalamannya lebih dari empat meter.
Namun upaya keras tim penyelamat itu membuahkan hasil setelah menemukan korban sekitar 30 meter dari darat. Begitu ditemukan, jenazah sempat diidentifikasi sebelum seorang rekannya sesama mahasiswa memastikan kalau jenazah adalah Shinta. Korban kemudian dievakuasi dan diselidiki polisi setempat.
Saat ini jenazah Shinta masih disemayamkan di rumah duka di kawasan Kumbalch. Autopsi rencananya dilakukan awal pekan depan. Shinta dijadwalkan tiba di Kota Malang pada Jumat atau Sabtu pekan depan.
"Saya dapat kabar dari temannya, kemudian dihubungi juga dari KJRI di sana," katanya.
Sebagai orangtua, Umi tak mengira anaknya itu tenggelam di danau. Padahal, Shinta dikenal sebagai anak yang hobi berenang. Hingga saat ini pun keluarga masih belum mengetahui penyebab kematian Shinta.
"Belum tahu, polisi sana tidak memberikan informasi sebelum ada hasil autopsi," lanjutnya sambil menyalami tamu yang terus berdatangan ke rumahnya.
Ia berharap, anak kedua dari tiga bersaudara ini segera bisa dipulangkan dan dimakamkan di Malang. Shinta adalah kedua dari tiga bersaudara. Ia merupakan anak perempuan satu-satunya dan merupakan alumnus SMA 7 Malang.