Selebrita
Rahasia di Balik 'Ganti Baju' Tari Ratoh Jaroe di Opening Asian Games 2018, Lihat Desain Bajunya
Ternyata ini rahasia di balik cantiknya penampilan memukau Tari Ratoh Jaroe di Opening Asian Games 2018, kuncinya ada pada desain baju ini
Penulis: Sarah Elnyora Rumaropen | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Gelaran Opening Ceremony Asian Games 2018 berlangsung meriah dengan suguhan tari pembuka bernama tari Ratoh Jaroe.
Rangkaian upacara Pembukaan Asian Games 2018 yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno dan banyak menyisakan momen menarik nan menakjubkan bagi para penontonnya.
Mulai dari adegan Presiden Jokowi dengan motor gedenya, hingga panggung megah dengan berbagai atraksi nan menakjubkan.
Kolaborasi yang bersatu padu antar pengisi acara mulai dari penari, penyanyi, pemain musik hingga para peserta Asian Games membuat momen-momen dan penampilan tak terlupakan saat Pembukaan Asian Games 2018.
Salah satu penampilan yang paling disoroti adalah tarian pembukaan upacara Asian Games 2018.
Baca: Ussy Sulistiawaty Balas Komentar yang Bandingkan Anaknya dengan Aurel Hermansyah, Langsung ‘Menohok’
Baca: Tajir Melintir, Maia Estianty Beberkan Daftar Permintaan Saat Berdoa Agar Sukses dan Hidup Positif
Baca: Ibunda Deddy Corbuzier Berulang Tahun ke-82, Sabrina Chairunnisa Berikan Ucapan dan Doa Penuh Makna

Hal ini menjadi menarik lantaran banyak yang bertanya-tanya bagaimana para ratusan penari berganti kostum dengan sangat cepat.
Para penari dengan mahkota warna emas yang semula mengenakan kostum warna keabuan, di tengah tariannya tiba-tiba berubah mengenakan kostum warna jingga, lalu warna ungu dan warna-warna lain.

Baca: Dikritik Orang Tak Dikenal, Nana Mirdad Ungkapkan Rasa kesal Lewat Instagram
Baca: Kaesang Pangarep Bilang Jan Ethes Ganteng Berkat Sang Pisang, Gibran Tak Terima & Beri Balasan Kocak
Baca: Bilqis Sempat Ngambek, Tak Mau Diantar Sekolah Ayu Ting Ting, Alasannya Ternyata Karena Ini
Penonton pun bertanya-tanya, gimana coba cara mereka mengganti pakaian secepat itu?
Ternyata, para penari yang membawakan tarian Ratoh Jaroe dari Aceh itu menggunakan pakaian yang memiliki banyak lapisan dengan motif serupa, namun beda warna.
Jadi sebenernya mereka tidak berganti kostum, namun sekedar melipatnya ke atas.
Dalam video yang dibagikan oleh pemilik akun Facebook Viena Effendy, dapat terlihat bagaimana kostum para penari itu memiliki banyak lapisan beda warna di bagian bawah yang bisa dilipat ke atas membentuk penutup dada.
Pemakainya tinggal melipat ke atas, dan menempelkan ujung yang dilengkapi dengan perekat velcro, dan jadilah ia nampak mengenakan kostum beda warna.
Alhasil, tarian hasil koreografi Denny Malik dan Eko Supriyanto yang ditampilkan pada Sabtu (18/8/2018) malam itu berhasil memukau penonton.
Baca: Joni Pemanjat Tiang Bendera Malu-malu Bilang 4 Keinginan Ini ke Hotman Paris Usai Diberi Rp 50 Juta
Baca: Penjelasan Via Vallen Soal nyanyi Lipsync di Acara Pembukaan Asian Games, Pertimbangannya Masuk Akal
Baca: Deretan Selebriti yang Jadi Lukisan Truk, Ada Via Vallen & Nissa Sabyan, Tulisannya Bikin Ngakak

Berikut cuplikan video desain baju para penari Ratoh Jaroe:
Berbicara soal penampilan para pengisi acara di Opening Ceremony Asian Games 2018 tentu tak bisa lepas dari busana yang dikenakan.
Busana menjadi salah satu bagian penting untuk kesuksesan setiap penampilan para pengisi acara.
Ternyata dibalik kemegahan kostum para pengisi acara Opening Ceremony Asian Games 2018 yang melibatkan sebanyak 3.500 kostum Penari tersebut dirancang oleh desainer kelas Internasional yakni Rinaldy A. Yunardi
Tidak heran bila kostum yang mereka kenakan pun sukses mencuri perhatian.
Meski berunsur tradisional, busana para penari ini begitu unik sekaligus bernapas modern.
Baca: Cerita di balik Bocah SD yang Melongo Lihat Jokowi Pakai Moge, Artis cilik Bikin Kaesang Mau Endorse
Baca: Komentar Kocak Kaesang Pangarep ke Presiden Jokowi yang Joget Dangdut di Pembukaan Asian Games 2018
Baca: Di Balik Kesuksesan Pembukaan Asian Games 2018, Kevin Hendrawan & Ria Ricis Ungkap Kekecewaan

Rinaldy Yunardi adalah desainer aksesori Indonesia yang karyanya sering dipakai deretan selebriti Hollywood.
Sebut saja semisal Beyonce, Madonna, Nicki Minaj, Katy Perry, dan masih banyak lainnya.
Untuk Opening Asean Games 2018 kemarin, Rinaldy juga menggunakan kreativitasnya untuk menginterpretasikan busana yang sarat akan filosofi budaya dan konsep utama yang diusung oleh Asean Games 2018.
Dikutip Chia Stylo.ID melalui berbagai sumber, inilah ulasan 3 koleksi mahakarya Rinaldy Yunardi untuk Opening Ceremony Asian Games 2018:
#Earth
Bertajuk Earth, segmen ini terdiri dari berbagai busana adat Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Dipantau dari akun instagramnya, desainer yang akrab dipanggil Yungyung ini terinspirasi dari Bhinneka Tunggal Ika, dimana keanekaragaman suku dan budaya dipersatukan untuk kesatuan bangsa dalam Bumi Nusantara Indonesia.
Mengusung kostum adat tentu tak boleh sembarangan, Rinaldy Yunardi menyatukan keragaman tersebut dalam semburat warna tanah seperti merah, oranye dan coklat.

#Fire
Desainnya kali ini lebih kontemporer dan abstrak, mengisyaratkan kobaran semangat sebagai pengiring penyalaan obor malam itu.
Dikutip dari akun instagram Rinaldy, ide utama segmen ini adalah keanekaragaman suku dan budaya yang bersatu dengan semangat mengobarkan api perjuangan dalam kesatuan bangsa untuk Bumi Nusantara Indonesia.
Koleksi ini juga terinspirasi dari tari Kecak Bali yang dipertunjukkan oleh para penari. Faktanya, tarian ini memang perlambang api.
Busana para penari yang didominasi warna emas dan merah serta aksen ikat pinggang dengan motif kotak-kotak hitam putih khas bali adalah bukti bahwa Rinaldy Yunardi mampu menciptakan busana modern tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.

#Energy
Koleksi ini adalah kelanjutan dari Fire. Rinaldy Yunardi memandang Indonesia yang lebih modern.
Di akun instagramnya, Rinaldy menulis bahwa segmen ini berangkat dari konsep keanekaragaman suku dan budaya Indonesia yang bersatu dengan semangat mengobarkan api perjuangan dalam kesatuan bangsa, menghasilkan energi positif.
Terlihat pada busana mereka yang didominasi warna putih, ada guratan ibarat aliran energi.

Seluruh busana ini ia hasilkan berdasarkan diskusi bersama sang koreografer Eko Supriyanto (Eko Pece). Rinaldy tahu betul, bahwa selain tampilan yang bagus, para penari juga harus nyaman mengenakannya sehingga dapat leluasa bergerak.
Selain merancang kostum untuk para penari, Rinaldy Yunardi juga turut andil dalam busana yang dikenakan para penyanyi malam itu, berkolaborasi dengan desainer Didi Budiardjo.
Desainer yang karyanya mendunia ini juga bekerjasama dengan Faye Liu, Co Founder dan Fashion Director dari The Clique.
Fakta mengejutkannya lagi, ternyata seluruh koleksi ini dibuat dalam waktu enam bulan saja.