Tulungagung

Depresi Ibu Meninggal, Pemuda Di Tulungagung Nekat Panjat Tower Setinggi 72 Meter

Saat diminta turun dari tower telekomunikasi, pemuda depresi justru naik lebih tinggi hingga ke puncak menara di ketinggian 72 meter.

Penulis: David Yohanes | Editor: Achmad Amru Muiz
surya malang/David Yohanes
Samsul saat di atas menara telekomunikasi, Kamis (13/9/2018) 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Warga Kelurahan Kedungsoko Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung dibuat panik dengan ulah Samsul Bahri (22), Kamis (13/9/2018). Ini setelah Samsul Bahri tiba-tiba memanjat menara telekomunikasi yang tidak jauh dari rumahnya.

Saat diminta turun, Samsul justru naik lebih tinggi hingga ke puncak menara di ketinggian 72 meter. Bahkan demi menjaga keselamatan Samsul, pengelola menara telekomunikasi terpaksa mematikan aliran listrik di tower.

Sekitar satu jam Samsul berada di puncak menara. Namun setelah dibujuk, akhirnya ia mau turun.

"Tadi kami bujuk, apa tidak kasihan dengan bapak. Bapak nanti malah kepikiran," ucap kakak kandung Samsul, Fatur.

Fatur menambahkan, semua saudaranya adalah laki-laki. Samsul sebelumnya lebih dekat dengan ibu. Saat sang ibu meninggal dunia dua tahun lalu, Samsul merasa terpukul.

Bahkan Samsul tiga kali mengalami kondisi depresi. "Selain itu, percaya tidak percaya dia seperti diikuti roh halus," tambah Fatur.

Biasanya Samsul dibawa ke orang pintar untuk diusir roh halus yang mengganggunya. Kemudian dia juga dibawa ke spikiater untuk mendapat pengobatan.

"Selama ini dia tidak pernah sampai nekat memanjat tower seperti itu," ucap Fatur.

Sebelumnya, Samsul tidak tidur semalaman dan tidak mau makan. Saat pagi hari, Samsul dibujuk agar makan. Namun saat dibuatkan lauk, tiba-tiba Samsul kabur dan memanjat menara telekomunikasi. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved