News
Penjara di Indonesia Over Kapasitas, di Belanda Banyak Penjara Kosong Sampai-Sampai Impor Narapidana
Beberapa penjara di Indonesia sudah banyak yang melebih kapasitas dari para penghuni lapas.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Beberapa penjara di Indonesia sudah banyak yang melebih kapasitas dari para penghuni lapas.
Bahkan di beberapa daerah ada yang sampai satu ruangan diisi oleh puluhan orang.
Melihat hal tersebut, dari tahun ke tahun tingkat kejahatan di Indonesia terus meningkat.
Semakin meningkatnya populasi penghuni penjara di tiap tahunnya maka angka kelebihan penghuni penjara juga ikut meningkat.
Jumlah penjara di Indonesia sudah tak mampu membendung jumlah narapidana ada.
Baca: Curhatan Maia Estiany di Instagram dan Kondisi Terbaru Al Ghazali Pasca Kecelakaan
Baca: Roro Fitria Histeris Usai Rumahnya Dibobol Maling, Khawatirkan Ibu dan Minta Diberi Penjagaan Khusus
Saat ini kelebihan jumlah penghuni di beberapa penjara di Indonesia sudah mencapai titik mengkhawatirkan dalam Bulan September 2018 yang tercatat dalam smslap.ditjenpas.go.id
Tiga Kelebihan penghuni terdapat di Sumatera Utara yang mencapai 286 persen, DKI Jakarta menyentuh 300 persen, Jawa Timur mencatat angka 212 persen. Angka itu sama dengan kelebihan penghuni di Provinisi Bali.
Kelebihan penghuni terburuk berada di Kalimantan Timur yang mencapai 393 persen dari kapasitas penghuni.
Penjara di Indonesia menjadi kekuarangan ruangan karena banyaknnya narapidana.
Hanya tiga provinsi dari 33 Provinsi yang tidak mengalami overkapasitas.
Baca: Via Vallen Angkat Bicara Soal Bentuk Tubuh Hingga Suaranya yang Berubah, Ada Penyakit yang Diderita
Baca: Vicky Shu Galau Tinggalkan Anaknya Demi Pekerjaan, Kata-Katanya Bikin Rindu
Provinsi tersebut ialah Maluku, Maluku Utara, dan D.I Yogyakarta.
Di saat penjara Indonesia semakin penuh, rupanya penjara di Belanda malah kekurangan penghuninya.
Dilansir dari Grid.id dalam artikel "Penjara Penuh di Indonesia, Belanda Malah Impor Napi dari Negara Lain" Kamis (20/9/2018)

Pemerintah Belanda dilaporkan berencana untuk menutup empat penjaranya karena sudah tidak lagi punya tahanan.
Dilansir Daily Mail Rabu (20/6/2018), pemerintah mempertimbangkan penutupan itu karena mereka mencatat angka kejahatan terendah sejak 1980.
Badan nasional statistik CBS dalam data yang dirilis pada awal 2018 ini menyebutkan, hanya terdapat 49 kejahatan per 1.000 penduduk.
Baca: WhatsApp Dikabarkan Akan Luncurkan Fitur Mode Gelap Tiru Twitter dan Telegram, Begini Cara Kerjanya
Baca: Smartfren Akan Tutup Produksi Andromax Pada Tahun 2019 dan Akan Produksi Modem Dengan Teknologi Cat7
Harian Belanda, Algemeen Dagblad melaporkan, Menteri Kehakiman Sander Dekke telah menentukan lembaga pemasyarakatan mana saja yang akan tutup.
Di antaranya adalah lembaga pemasyarakatan di Zoetermeer, Zeist, Almere, dan Zwaag yang terletak di Noord-Holland.
Sementara penjara yang ada di kawasan pedesaan bakalan tetap di buka.
Karena lembaga pemasyarakatan di daerah tesebut menjadi sumber pendapatan warga sekitar.
Terhitung sejak tahun 2013 silam terdapat 24 penjara yang ditutup.
Atas penutupan tersebut, pemerintah mendapatkan protes kerasa dari para sipir yang sebelumnya berkerja.
Bahkan di tahun 2016, Belanda sampai mengimpor narapidana dari Belgia dan Norwegia hanya untuk mengisi penjara yang kosong.

Adapun studi yang dilakukan pada tahun 2008 mengungkapkan apa saja yang menyebabkan angka kejahatan di Belanda bisa terus mengalami penurunan.
Antara lain melonggarkan hukum terkait penggunaan narkoba yang fokus ke rehabilitasi dan gelang pergelangan kaki untuk mengawasi para terpidana sehingga mereka bisa berbaur di masyarakat.
Para terpidana di Belanda tak dibiarkan menghabiskan waktu di penjara sambil menghabiskan biaya negara, mereka malah diberi kesempatan untuk memberi kontribusi bagi masyarakat.
Langkah-langkah ini ternyata sanggup untuk menurunkan jumlah narapidana di negeri kincir angin tersebut.
Beberapa penjara di Belanda bahkan diubah menjadi pusat kreatif yang disebut Loka Lik.
