Madiun

Air Waduk Saradan Di Madiun Surut, Puluhan Warga Beramai-ramai Menangkap Ikan

Waduk Saradan merupakan waduk tadah hujan terisi air ketika musim hujan tiba. Penurunan debit air dan pendangkalan selalu terjadi di musim kemarau

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Achmad Amru Muiz
surya malang/Rahadian Bagus
Puluhan warga mencari ikan di Waduk Saradan. Musim kemarau tahun ini mengakibatkan Waduk Saradan mengering. 

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Warga beramai-ramai mencari ikan yang ada di Waduk Saradan, Jumat (28/9/2018). Ini setelah sebagian permukaan waduk yang berlokasi di Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun itu mengering akibat musim kemarau.

Gamin (63) warga Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun terlihat berusaha menangkap ikan di tengah waduk yang ketinggian airnya sekitar selutut orang dewasa. Menggunakan jaring besar, ia menyusuri pingigr waduk, berusaha menjaring ikan yang bersembunyi di dalam air bercampur lumpur.

"Susah ditangkap, tinggal yang kecil-kecil,"katanya, saat ditemui di lokasi.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini  mengaku, baru dua hari ini ikut mencari ikan. Ia tertarik untuk ikut menjaring ikan setelah diberitahu oleh sejumlah tetangganya.

"Saya baru dua hari ini," katanya sambil memasukan sejumlah ikan kecil yang berhasil ia tangkap menggunakan jaringnya.

Gamin mengatakan, ia mulai mencari ikan sejak sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam waktu sekitar dua jam, ia sudah mendapatkan ikan sekitar 5 kg. Jenis ikan yang dia dapat di antarnya, ikan wader, betik, patil, garingan, gabus, nila, dan ikan lokal lainnya.

Rencananya, ikan tersebut akan ia jual di warung makan milik istrinya, dan sebagian akan dimakan sendiri.

Sementara warga lain, Rebo (55) mengaku hanya mendapat sekitar 2 kg, setelah menjaring selama empat jam, mulai pukul 07.00 hingga pukul 11.00 WIB. Ia mengaku hanya mendapat sedikit karena menggunakan tangan untuk menangkap ikan.

"Lumayan, sudah cukup banyak," katanl pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini.

Pantauan di lokasi, tampak puluhan warga berusaha menangkap ikan menggunakan berbagai jenis jaring ikan, namun ada juga yang menggunakan tangan kosong.

Petugas Waduk Saradan, Aris Nurdianto mengatakan, debit air di Waduk Saradan mengalami penurunan yang sangat drastis. Dari yang semula atau normalnya kedalaman air  8,5 meter kini hanya tinggal 1,5 meter.

"Sekarang tinggal 1,5 meter, tapi kalau di tengah sudah terjadi pendangkalan," katanya.

Ia mengatakan, Waduk Saradan merupakan waduk tadah hujan sehingga terisi oleh air ketika musim turun tiba. Penurunan debit air dan pendangkalan selalu terjadi ketika musim kemarau tiba.

Meski air di waduk surut, Aris mengatakan, tidak mengganggu aktifitas pertanian warga di 11 desa di Kecamatan Saradan. Sebab, para petani sudah menggunakan sumur bor untuk mengairi sawahnya. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved