News

Tak Mau Salah Prediksi Lagi, BMKG Pastikan Tak Ada Tsunami Susulan di Sulteng

BMKG memastikan jika tidak ada Tsunami susulan yang melanda Sulawesi Tengah.

instagram/infoBMKG
Gempa Sulteng 

SURYAMALANG.COM - BMKG memastikan jika tidak ada Tsunami susulan yang melanda Sulawesi Tengah.

Hal itu melansir dari kata-kata yang diucapkan kepala BMKG Rahmat Triyono ketika diwawancari oleh Kompas TV pada Jumat malam (28/9/2018).

Menurutnya dengan memastikan tidak adanya Tsunami susulan agar warga yang berada di pesisir pantai tidak panik.

Ia juga berharap jika warga tetap melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Masyarakat dipantai bisa tetap beraktivitas," kata dia.

Walaupun begitu, ia juga mengatakan masyarakat untuk terus waspada dalam mengantisipasi gempa susulan.

Sebelumnya peringatan dini Tsunami telah dicabut oleh BMKG yang diinfokan melalui akun twitter @infoBMKG.

Info tersebut di informasikan sekitar pukul 17:02:45 WIB pada Jumat sore (28/9/2018).

Namun, prediksi BMKG itu ternyata kurang tepat.

Pada pukul 18:00 WIB Tsunami setinggi 2 meter melanda beberapa daerah di pesisir Sulawesi Tengah yang mengakibatkan beberapa kerusakan parah.

Hal itu membuat masyarakat semakin panik dan membuat saluran komunikasi disana terputus.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Kepala BMKG Pastikan Tak Ada Tsunami Susulan di Sulteng" Jumat (28/9/2018) Hingg pukul 21:00 WIB BMKG mencatat sudah ada 31 gempa susulan yang berpusat di Donggala.

Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat khususnya di daerah Donggala dan sekitarnya untuk menghindari beberapa bangunan yang hancur agar menghindari jatuh korban.

"Hindari berada di dalam bangunan yang sudah retak, sementara di tempat terbuka saja," kata dia.

Sementara itu, menurut pantauan yang dilakukan SURYAMALANG.COM melalui tayangan Kompas TV memperlihatkan jika sejumlah warga di daerah Donggala Sulawesi Tengah hingga Jumat (28/9/2018) tengah malam mengungis ke daerah perbukitan.

Selain itu, beberapa warga juga ada yang memilih berlindung di polers Donggala dan beberapa polsek di wilayah Donggala.

Menurut Simson salah seorang pengungsi mengatajan jika ia dan keluarganya berinisiatif untuk menginap di bukit.

"Kami akan tetap di bukit sampai besok, menunggu terang. Untuk sementara semua keluarga dan warga di sekitarnya menginap di bukit," kata Samson

Ia juga mengungkapkan jika ia telah melihat beberapa rumah terbawa gelombang air laut dan beberapa rumah lainnya roboh sehingga tak layak untuk dihuni.

"Yang penting saya sekeluarga selamat. Itu dulu yang penting," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved