Sidoarjo

Achmad Fachruddin asal Jember Ditemukan Membusuk di Rumahnya, Wilayah Sidoarjo

Tubuhnya sudah membiru dan sudah ada belatungnya. "Diduga korban sudah meninggal dunia beberapa hari," kata Kapolsek Candi.

Penulis: M Taufik | Editor: yuli
m taufik
EVAKUASI - Achmad Fachruddin, pria 54 tahun asal Jember yang selama ini tinggal di perumahan Larangan Mega Asri, Candi, Sidoarjo ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, Senin (1/10/2018). 

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Achmad Fachruddin, pria 54 tahun asal Jember yang selama ini tinggal di perumahan Larangan Mega Asri, Candi, Sidoarjo, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, Senin (1/10/2018).

Saat ditemukan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual tisu tersebut sudah dalam kondisi terlentang tak bernyawa di ruang tengah perumahan Blok D/77 tersebut.

Tubuhnya sudah membiru dan sudah ada belatungnya. "Diduga korban sudah meninggal dunia beberapa hari," kata Kapolsek Candi Kompol Fatahul Azmi.

Penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan warga sekitar yang mencium bau busuk dari dalam rumah korban. Karena bau semakin menyengat, warga berusaha mengecek ke rumah korban.

Warga masuk ke rumah korban. Saat itu, pagar dan pintu rumah dalam keadaan tertutup tapi tidak terkunci.

"Saat masuk itulah warga melihat korban sudah terbujur kaku tak bernyawa. Kemudian dilaporkan ke polisi," sambung Kapolsek.

Petugas Polsek Candi bersama tim identifikasi Polresta Sidoarjo kemudian melakukan olah TKP dan melakukan identifikasi di lokasi kejadian. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD Sidoarjo.

"Korban selama ini tinggal sendirian di rumah tersebut. Dan petugas telah mengabarkan peristiwa tersebut ke keluarganya yang ada di Jember. Keluarganya pun sudah datang ke Sidoarjo," urai Kanit Reskrim Polsek Candi Iptu Isbahar Buamona.

Dari keterangan keluarga korban, diketahui bahwa selama ini korban menderita darah tinggi dan vertigo. Disebut juga korban sering mengeluh, mengalami pusing-pusing dan pernah terjatuh akibat penyakit tersebut.

Di sisi lain, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap jenazah korban juga tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan. Dari sana, polisi menduga kuat bahwa korban meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

"Pihak keluarga juga sudah dapat menerima kematian korban. Bahkan keluarga meminta agar jenazah korban tidak dioutupsi," tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved