Pasuruan
Wakapolda Jatim Kunjungi Rumah Kiai Sholeh Di Pasuruan, Ini Tujuannya
Wakapolda meminta doa kepada ulama, tokoh agama salah satunya ke Kiai Sholeh, untuk kedamaian dan situasi kamtibmas tetap kondusif
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Muhammad Iqbal bersama Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ngalah di Desa Sengon Agung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/10/2018) pagi.
Bersama rombongan, Wakapolda silaturahim ke rumah pengasuh Ponpes Ngalah KH Sholeh Bahrudin. Setelah berkunjung ke rumah kiai, Wakapolda dan kiai bergeser ke Universitas Yudharta untuk memberikan kuliah tamu ke para mahasiswa.
Kepada SURYAMALANG.COM, M Iqbal mengatakan, kedatangannya ini hanya sekadar silaturahim ke kiai.
Ia meminta doa kepada ulama, tokoh agama termasuk salah satunya ke Kiai Sholeh, untuk kedamaian dan situasi kamtibmas di Jawa Timur agar tetap kondusif.
"Kami hanya meminta doa restu dari ulama, insyallah doa dari para ulama, habaib bisa diijabah oleh Allah SWT agar wilayah Jawa Timur dijauhkan dari bencana, gangguan kamtibmas dan sebagainya," katanya.
Menurut M Iqbal, menjelang Pileg dan Pilpres 2019, pihaknya membutuhkan bantuan dan dukungan dari para ulama, khususnya doa agar Jawa Timur tetap aman, damai dan sejuk.
Hari ini, ia mengaku mewakili Kapolda Jawa Timur silaturahim ke kiai untuk meminta doa restu agar Jawa Timur bebas dari gangguan kamtibmas dalam bentuk apapun.
"Saya kira Pileg dan Pilpres nanti akan banyak warna keberagaman. Tapi, kami berharap
dengan segala warna keberagamaan itu, bisa tetap satu yakni bangsa Indonesia yang bersatu dan menjunjung tinggi pancasila. Insya Allah dengan doa kiai dan santri Jawa Timur akan tetap aman," paparnya.
Dijelaskan dia, selain meminta doa restu dari para kiai, pihaknya juga meminta media untuk tetap menjadi corong informasi yang menyajikan berita sejuk, tidak hoax dan tidak memprovokasi.
Terpisah, Kiai Sholeh, sapaan akrab pengasuh Ponpes Ngalah mengatakan, jika diibaratkan, polisi dan kiai ini seperti sultan dan sunan. Sultan yakni polisi mengurusi struktural , sedangkan sunan mengurusi yang kultural.
"Sama - sama wali songonya," kata kiai sambil merangkul Wakapolda Jawa Timur M Iqbal dan tersenyum bersama.
Ia mengatakan, jika ulama dan umaro sudah bergandengan tangan , Insya Allah kondisi Jawa Timur bisa sejuk.
Disinggung soal Pileg 2019, Kiai Sholeh secara tegas akan netral. "Saya akan ikut polisi dalam Pilpres 2019 nanti," tutup kiai Sholeh.