Surabaya

Gedung Negara Grahadi Dibakar Massa, Bisa Diperbaiki Tapi Tak Bisa Kembali Seperti Semula

Gedung Negara Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Bisa Diperbaiki Tapi Tak Bisa Kembali Seperti Semula

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Habibur Rohman
TERBAKAR - Suasana Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (1/9/2025). Sehari sebelumnya, Gedung Negara Grahadi dibakar massa anarkis. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku dirinya menjadi orang yang paling sedih atas aksi demonstrasi yang mengakibatkan terbakarnya Gedung Negara Grahadi, Surabaya, akhir pekan lalu.

Ia mengaku sangat sedih dan prihatin lantaran Gedung Negara Grahadi yang dibakar massa adalah gedung Cagar Budaya yang tak ternilai. Diperbaiki pun tak menjamin akan persis sama seperti semula.

“Saya mungkin menjadi orang yang paling sedih terhadap pembakaran Cagar Budaya di Grahadi,” kata Khofifah usai acara apel dan doa bersama di Mapolda Jawa Timur, Selasa (2/9/2025) pagi.

“Saya rasa kita semua sedih. Ini merupakan anarkisme yang muncul dari rangkaian aksi beberapa hari yang yang lalu."

"Silakan menyampaikan pendapat, silakan menyampaikan pikiran, silakan menyampaikan rekomendasi, tapi lakukan dengan baik,” imbuh Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: Selain Gedung Negara Grahadi, Ini Cagar Budaya Surabaya yang Dibakar OTK, Ada Jejak Perang Dunia II

Ia menyebutkan setiap hari Kamis, di depan Gedung Negara Grahadi selalu ada aksi rutin yang disampaikan oleh sejumlah kelompok masyarakat.

Dan itu dilakukan dengan tertib dan tidak dilarang ataupun dihalang-halangi.

Namun, dalam aksi kemarin, dikatakan Khofifah, adalah bentuk penyampaikan pendapat yang kurang baik, bahkan sampai melakukan pembakaran pada bangunan cagar budaya dengan menggunakan bom molotov.

Terkait perbaikan Gedung Negara Grahadi yang terbakar dan rusak, ditegaskan Khofifah bahwa hal tersebut akan dilakukan setelah proses penyelidikan oleh tim kepolisian selesai dilakukan.

Dan pihak Pemprov Jawa Timur juga sudah mendapatkan acuan untuk perbaikan gedung Grahadi sesuai dengan arsitektur aslinya.

Akan tetapi menurutnya perbaikan nantinya cukup sulit untuk membuat sama persis dengan aslinya.

“Alhamdulillah dua hari yang lalu kita sudah menemukan basis arsitekturnya."

"Kita dapat dari arsip perpustakaan Jawa timur. Untuk bangunannya bisa diperbaiki tapi relief dinding memang tidak bisa dijamin sama dengan aslinya,” tandas Khofifah.

“Tapi bahwa seandainnya itu semakin replikasi kita sudah menemukan basis acuan arsitekturnya."

"Tapi bahwa bisa seperti semula itu tidak mudah karena bagaimana arsitektur yang menghiasi sisi sisi dinding dan seterusnya itu sangat khas,” tandasnya. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved