Surabaya

VIDEO - Ribuan Face Recognition CCTV Terpasang di Tempat Umum Surabaya

CCTV ini menggunakan teknologi Face Recognition yang bermanfaat untuk mencari orang hilang atau petunjuk untuk menangkap pelaku kriminal.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: yuli

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Setiap sudut kota Surabaya nantinya diawasi seperangkat kamera CCTV. Kamera intai ini akan mampu mengenali wajah sekaligus merekamnya.

CCTV ini menggunakan teknologi Face Recognition yang bermanfaat untuk mencari orang hilang atau petunjuk untuk menangkap pelaku kriminal dan kejahatan lain.

Caranya, jika pelaku kriminal, kejahatan, buron, teroris, atau orang hilang melintas di kota ini, CCTV yang terhubung dengan monitor akan meng-capture secara otomatis wajah yang bersangkutan. 

Bersamaan dengan dikenalinya wajah pelaku atau wanted (buron) itu di monitor, alat perekam itu akan memberitahukan kepada petugas atau operator. Petugas pun bisa segera mengambil tindakan. Mulai menghubungi pihak yang berwajib atau mengamankannya saat itu juga.

"Nantinya memang demikian. Keberadaan 1.200 CCTV yang ada di Surabaya ini tidak hanya untuk melacak dan merekam kendaraan pelanggar lalu lintas seperti selama ini. Tapi juga mengenali wajah pelaku kejahatan dan kriminal lainnya," ucap Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya Agus Iman Sonhaji, kepada surya, Minggu (14/10/2018).

Saat ini CCTV pengenal wajah itu sudah berhasil diujicobakan di Terminal Purabaya, Bungurasih,

Waru, Sidoarjo. Bahkan di terminal yang dikelola Dishub Kota Surabaya ini sudah berhasil merekam keberadaan orang hilang dan sejumlah pelaku kejahatan dengan bekerja sama bareng polisi. 

Namun saat ini baru di sekitaran Terminal Purabaya yang sudah diawasi CCTV pengenal wajah. Setiap orang yang melintas di terminal ini, wajahnya akan terekam dan ter-capture. Siap pun orangnya, foto wajah mereka akan terekam kamera. Nantinya akan berlaku untuk semua sudut kota.

Begitu yang bersangkutan melintas, sinyal akan berbunyi dan notifikasi di layar monitor akan terlihat. Manakala orang yang melintas itu adalah pelaku, buron atau daftar pencarian orang (DPO) atau orang yang dimaksud, sistem akan mendeteksi saat itu juga. 

"Notifikasi muncul saat sebelumnya foto DPO atau pelaku apa pun sudah kami masukkan ke sistem. Begitu identik, layar monitor akan memberitahukan kalau orang yang dimaksud telah melintas," kata Kepala Sub Unit Terminal Purabaya Imam Hidayat.

Bisa saja foto pelaku itu dimasukkan ke data base atau sistem atas inisiatif dan kerja sama dengan petugas polisi atau dari pihak lain yang bisa Dipertangungjawabkan. Misalnya keluarga mencari anggota keluarganya yang hilang bisa dideteksi dari CCTV pengenal wajah ini. 

Saat ini ada 16 CCTV dari 49 CCTV di Purabaya sudah dilengkapi dengan pendeteksi wajah. Artinya sebanyak 16 titik di terminal tersorot kamera CCTV. Terutama persis di ujung tangga eskalator dan ruang tunggu. Selain itu sejumlah tempat lain yang dijadikan  tempat melintas dan duduk-duduk penumpang. 

"Kami berhasil membantu memfasilitasi keluarga mahasiswa ITS yang beberapa waktu hilang. Kalau di Purabaya artinya yang bersangkutan naik bus dan akhirnya terlacak. Juga ada anak hilang juga terlacak. Selain dari Polsek Waru kerja sama denga kami," kata Imam.

Selain itu juga ada sosok anak Dafa hilang yang akhirnya terdeteksi. Keluarga menyerahkan foto anak ini dan terekam bahwa Dafa diajak naik bus seseorang. Keluarga pun tahu ternyata yang mengajak baik bus itu adalah pamannya sendiri.  

Face Recognition CCTV itu nantinya terpasang ke seluruh sudut Kota Surabaya. Kamera pendeteksi wajah itu aka terhubung dengan commnad center 112 di Gedung Siola dan Polrestabes Surabaya. Saat ini, semua perangkat untuk terintegrasi dengan command center 112 dan pihak terkait tengah disiapkan. 

"Untuk menjangkau semua sudut kota Surabaya masih kita sempurnakan. Sebab kalau membeli alat pasti mahal. Bisa puluhan juta untuk sari unit CCTV. Kami akan uji cobakan Balai kota dan tempat lain mulai minggu depan," kata Agus Sonhaji.

Saat ini baru Terminal Purabaya yang sudah menerapkan CCTV Pengenal wajah. Pantauan di Purabaya, CCTV pengenal wajah atau Face Recognition CCTVitu dikelola dengan rapi di sebuah ruang khusus di Terminal Purabaya. Saat Surya melihat sendiri fasilitas CCTV pengenal wajah itu, ternyata keberadaan CCTV ini sudah dioperasikan sejak April 2018. 

Sebulan kemudian, ada aksi teroris pelaku mengebom sejumlah gereja di Kota Surabaya. Saat itulah polisi bekerja sama dengan petugas dan operator mengamati setiap detik monitor. Nyaris petugas mengandalkan CCTV pengenal wajah itu saat teror bom. Namun pelaku bom adalah pelaku bunuh diri.

Agus menuturkan bahwa Kota Surabaya dengan kompleksitas masalah selalu rentan dengan pelaku kejahatan. Bahkan tidak hanya itu, kasus orang hilang atau anggota keluarga kabur juga bisa dicari melalui CCTV canggih itu. 

Namun untuk mengenal dan merekam wajah pelaku itu sementara masih sebatas pelaku yang berjalan kaki. Meski pelaku ini memakai kaca mata hitam, bertopi atau bercadar sekalipun bisa terdeteksi. Kalau di dalam mobil, CCTV pengenal wajah itu tidak bisa menembus dan merekamnya. 

Gandeng Poltek Pens Uji Coba CCTV di Balai Kota

Pemkot Surabaya menargetkan 1.200 CCTV pengenal wajah terpasang di setiap sudut kota tahun ini. Saat ini baru 16 CCTV di Terminal Purabaya yang dilengkapi Face Recognition CCTV

Tentu tidak murah untuk pengadaan alat canggih itu. Jika satu unit CCTV paling sederhana saja Rp 5 juta kalau CCTV yang bisa mengenal dan merekam wajah tentu nilainya bisa dua kali lipat. Belum perangkat pendukung lain. 

Dibutuhkan server dengan kapasitas lebih besar sehingga bisa merekam foto semua orang yang melintas. "Kami sadar bahwa pengadaan alat CCTV ini tidak murah. Makanya kami gandeng kampus Pens (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) untuk membuat aplikasinya," tambah Kepala Dinas Kominfo Agus Iman. 

Kerja sama dengan perguruan tinggi itu untuk menekan biaya. Pihak kampus yang bergerak di bidang IT ini sudah menyiapkan aplikasi pengenal wajah melaluiCCTV. Caranya dengan memanfaatkan CCTV yang ada dan terintegrasi dengan Command center. 

Rencananya, setidaknya 20 CCTV di Balai Kota Surabaya akan diujicobakan untuk CCTV pendeteksi wajah. "Setelah Purabaya kami akan adopsi CCTVpengenal wajah untuk balai kota. Setiap orang yang melintas akan terekam dan tersimpan wajahnya di server," kata Agus.

Setelah dari balai kota, selanjutnya akan dikembangkan ke seluruh sudut kota Surabaya. Sudah saatnya kota ini memanfaatkan era teknokogi informasi untuk membangun dan meningkatkan layanan masyarakat perkotaan.

Agus menyebutkan bahwa CCTV pendeteksi dan perekam wajah itu sangat diperlukan untuk membantu petugas polisi mencari DPO atau pelaku. Bahkan warga pun bisa membantu mengungkap pelaku saat pelaku ini melakukan aksi kejahatan. 

Ini tidak lepas dari setiap orang saat ini semua memiliki HP berkamera. Saat warga mengetahui pelaku dan memotret suatu saat nanti pelaku akan terungkap melalui CCTV pendeteksi wajah. "Caranya foto lama dimasukkan data base dan ternotofikasi saat yang bersangkutan melintas," kata Agus.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved