Selebrita
Ibu Roro Fitria Meninggal Dunia, Sang Anak Bawa 2 Benda Ini dari Kuburan dan Dibawa ke Persidangan
Pulang dari pemakaman sang ibu, Roro Fitria bawa 2 benda ini dari kuburan dan dibawa ke persidangan, hingga alasan dibaliknya
Penulis: Sarah Elnyora Rumaropen | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Ibu Roro Fitria meninggal dunia, sang anak sampai membawa 2 benda ini setelah pulang dari pemakaman sang ibu.
Benda yang dibawa Roro Fitria tersebut tak lama menjadi salah satu barang yang menemaninya kala hadir dan menjalani persidangan.
Sidang yang dijalani Roro Fitria dilaksanakan pada Rabu (17/10/2018)
Pasca meninggalnya sang ibu, Retno Winingsih Yulianti (64) selebriti kontroversial Roro Fitria masih merasa duka yang mendalam.
Roro yang masih mendekam di balik jeruji akibat kasus penyalahgunaan narkoba, ikut datang ke prosesi pemakaman ibunya di Taman PemakamanUmum (TPU) Kabupaten Sleman, DIY pada Selasa (16/10/2018) kemarin.
Baca: Cara Gadis Asal Tuban Jual Diri Bersama Temannya di Surabaya
Baca: Gadis 15 Tahun di Lamongan Obesitas Sampai 200 Kg, Pengakuannya Makan Hanya 2 Kali Sehari
Baca: Potret Bubu Terbaru, Sang Mantan Syahrini yang Sekarang Lebih Berisi
Setelah prosesi pemakaman selesai, Roro yang baru datang kembali menaburkan bunga serta membacakan doa untuk mendiang ibu tercinta.
Satu hari setelah pemakaman, Roro Fitria kembali menjalankan agenda sidang yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ditemani oleh kuasa hukumnya, Asgard M.Sjafri.
Berbeda dengan penampilan biasanya, kali ini Roro mengenakan hijab hitam.
Ia mengungkapkan tujuannya mengenakan hijab adalah ia ingin menghormati sang ibu disamping dirinya masih dalam suasana duka.
"Saya masih sangat berduka, sangat belasungkawa, makanya ini rasa hormat saya ke mama, dan saat ini saya menggunakan hijab karena masih amat sangat berduka," tutur Roro
Selain itu, ia juga merasa sedih sebab sidang kali ini Retno tidak dapat menemaninya seperti biasa.
Untuk mengobati perasaan sepinya, Roro mengaku dirinya sampai membawa tanah pusara dan bunga dari makam ibunya.
Hal ini ia lakukan agar roh sang ibu tetap bisa ia rasakan di sampingnya.
"Sampai sekarang pun tanah pusara dan bunga mama selalu saya bawa kemana-mana supaya soul atau rohnya selalu mendampingi saya karena saya butuh itu," sambungnya. Dikutip dari Grid.ID artikel berjudul 'Roro Fitria Bawa Bunga dan Tanah dari Makam Ibunya Saat Persidangan' tayang Rabu, (18/10/2018).
Baca: Simak Pernyataan Jaksa KPK Soal Wali Kota Malang, Ada Indikasi Terlibat Penyuapan?
Baca: Sinopsis Menembus Mata Bathin Rabu 17 Oktober 2018 Episode 49 - Dali Santet Manajernya
Baca: 5 Pakaian Adat yang Pernah Dipakai Pangeran William-Kate Middleton Hormati Berbagai Daerah di Dunia
Di sisi lain, Roro masih belum menerima kepergian sang ibu tercinta.
Selama ini Roro memang sangat dekat dengan mendiang sang ibu, bahkan beberapa kali mendiang Retno ikut mendampingi putrinya itu di persidangan.
"Sangat berat, sangat sakit yang saya rasakan meskipun saya selalu beristighfar berzikir supaya saya diberikan ketenangan kekuatan," lanjutnya
"Tapi secara ragawi saya hanya manusia, jadi rasa sedih saya rasa belasungkawa saya terdalam saya sangat rasakan pada hari ini saya sidang pertama kali tanpa mama."
Kabar meninggalnya Retno memang terbilang mendadak bagi Roro, terlebih sebelumnya ia tidak bertemu dengan sang ibu karena harus berada di balik jeruji sedangkan sang ibu tengah dirawat.
Reaksi pertama saat mendengar kabar tersebut adalah syok hingga histeris dan pingsan.
Begitu pula ketika prosesi pemakaman selesai dan Roro berniat pulang ke Jakarta, tiba-tiba perempuan berusia 28 tahun ini jatuh pingsan.
Anggota keluarga yang mendampingi pun langsung membopong Roro ke dalam mobil.
"Iya waktu pas pertama kali mendengar saya sempat pingsan. Lalu waktu pas kemarin setelah baca surat Yasin di pemakaman saya juga tidak kuasa tidak kuat sehingga saya pingsan," tutur Roro.
Masih dalam suasana berkabung, Roro menyampaikan harapannya untuk agenda duplik pada persidangan kali ini.
"Saya berharap dan berdoa terus supaya persidangan hari ini dengan agenda duplik bisa berjalan dengan lancar sukses. Saya yakin dan percaya, Allah selalu membantu saya dengan melalui perantara tangan-tangan tim kuasa hukum saya, InsyaAllah dan di mana keadilan memang harus ditegakkan," ujarnya.
Tidak hanya itu, Lagi-lagi tangis Roro Fitria pecah saat membicarakan ibunya.
Saat ditanyai tentang pesan terakhir ibunya sebelum meninggal, Roro Fitria sambil menangis sesenggukan bercerita kalau ibunya ingin ia memiliki keturunan.
Baca: Api dari Minyak Penggorengan Bikin Panik Area Food Court Darmo Trade Center Surabaya
Baca: Ok John dan Fandry Imbiri Absen saat Persebaya Dijamu Persib, Coach Djanur Siapkan Penggantinya
Baca: PBB Bantah Berikan Penghargaan pada Ipda Rochmat Tri Marwoto di Madiun
Namun hal ini belum bisa ia laksanakan semasa ibunya hidup karena Roro Fitria belum menemukan jodoh.
Seakan mengingat lagi pesan yang ibunya sampaikan saat terakhir kali bertemu dengannya, artis yang seringkali dipanggil Nyai tersebut mengungkapkan kalimat terakhir yang ia ingat keluar dari mulut ibunya.
"Nak kamu harus kuat, Inshallah mama akan dampingi terus. Kalau nanti kamu sudah bebas, inshallah rehab nanti kamu susun langkah supaya bisa membina keluarga," ujar Roro menirukan kalimat yang ingat keluar dari mulut ibunya.
"Mama pengen banget punya keturunan punya cucu dari Mbak Roro," sambungnya saat berbicara di sela-sela sidang agenda Duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (17/10/2018).
Meski begitu, Roro sendiri mengaku kalau ia belum memiliki rencana untuk menikah dalam waktu dekat perihal ia masih berada dalam pesakitan dan juga ia belum bertemu dengan lelaki yang sesuai dengan kriterianya.
"Terus terang saya belum bertemu jodoh yang benar-benar baik, tepat yang bisa saya jadikan imam baik di dunia maupun di akhirat," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Roro juga sesekali terdiam mengingat lagi kenangannya bersama ibunya di ruang sidang tersebut. Roro ingat seringkali ibunya tertunduk mendoakan anak bungsunya tersebut.
"Hari ini merupakan hari pertama sidang saya tanpa kehadiran bunda," ujarnya.
"Rasanya saya sangat-sangat sedih karena ruang atmosfer sidang ini menjadi saksi bisu bagaimana bunda, rasa sayangnya kepada saya, anak bungsunya, dengan rasa yang sakit, tertatih-tatih dengan kursi roda, jauh-jauh dari Jogja datang ke Jakarta, di tengah sakit strokenya," kenangnya.
"Dan hilang hari ini semuanya hilang," tandasnya dengan menangis sejadi-jadinya.
Sementara itu, melansir dari tayangan selebriti RCTI, Roro Fitria mengaku sempat melihat kejanggalan pada ibunya sebelum meninggal.
Roro Fitria melihat ada yang berbeda dari tetesan air mata ibunya beberapa kali di persidangan.
"Kalau setiap bertemu saya selalu sujud, selalu cium tangan Bunda, saya selalu mohon maaf dan tangisan Bunda beberapa kali sidang terakhir ini memang agak berbeda gitu. Jadi ada sesuatu hal yang lain dan ternyata ini jawabannya," ujar Roro Fitria.
Ibu Roro Fitria meninggal dunia setelah sempat mengalami sesak napas dan dinyatakan kritis di RS Fatmawati.
Sebelum Roro Fitria terjerat kasus narkoba, ibu kandungnya memang sudah lama mengidap suatu penyakit.
Roro Fitria juga pernah mengatakan kalau kondisi kesehatan ibunya menurun ketika rumahnya kemalingan.
Karena itu, ia merasa sangat berdosa telah membuat kesalahan besar yang menjebloskan dirinya ke dalam penjara.
"Mama itu ngga pernah ngeluh, ngga pernah membentak sedikit pun, Mama selalu manjain saya, selalu merangkul saya.
Sampai 9 bulan yang lalu saya membuat kesalahan pun Mama ngga pernah marah sama sekali.
Betapa berdosanya saya, bersalahnya saya jadi saya ngga bisa mengemban kepercayaan yang diberikan Bunda," tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/roro-fitria_20181018_053442.jpg)