Madiun

PBB Bantah Berikan Penghargaan pada Ipda Rochmat Tri Marwoto di Madiun

Meski sehari-hari bertugas sebagai anggota Brimob namun masih meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemanusian, mendidik anak yatim.

Penulis: rahadian bagus priambodo | Editor: yuli
rahadian bagus priambodo
Pria mengaku sebagai perwakilan PBB, Leodewyk Pasulatan menyerahkan plakat penghargaan yang diklaim dari PBB kepada Ipda Rochmat atas kepeduliannya terhadap anak yatim dan anak miskin, Senin (15/10/2018) 

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Penghargaan yang disebut dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations untuk anggota Brimob Polda Jatim, Ipda Rochmat Tri Marwoto, ternyata palsu.

Pada 15 Oktober 2018 lalu, penghargaan yang disebut dari PBB itu diserahkan di rumah Ipda Rochmat, Dusun Jati, Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

Pria kelahiran Madiun 27 Juni 1977 itu disebut mendapatkan penghargaan dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari United Nations (PBB) bernama Leodewyk Pasulatan.

Acara penyerahan penghargaan itu pun dihadiri Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, Kapolres Madiun Kota, AKBP Nasrun Pasaribu, Komandan Kodim 0803 Letnan Kolonel Czi Nur Alam Sucipto, Kajari Madiun Sugeng Sumarno, Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, Sekretaris Daerah Kota Madiun, Rusdiyanto, serta diliput media nasional.

Plakat pemberian pria yang mengaku sebagai perwakilan PBB, Leodewyk Pasulatan, untuk Ipda Rochmat di Madiun, Senin (15/10/2018).
Plakat pemberian pria yang mengaku sebagai perwakilan PBB, Leodewyk Pasulatan, untuk Ipda Rochmat di Madiun, Senin (15/10/2018). (rahadian bagus priambodo)

Namun, belakangan diketahui penghargaan tersebut ternyata bukan penghargan resmi yang berasal dari PBB atau organisasi di bawah PBB United Nations Children's Fund (UNICEF) ataupun United Nations Information Centre (UNIC).

Kepala Perwakilan UNICEF untuk Wilayah Pulau Jawa, Arie Rukmantara, mengatakan bahwa UNICEF tidak menyelenggaran kegiatan apapun di wilayah Jawa Timur pada Senin (15/10/2018).

"Kami hanya bisa mengatakan bahwa UNICEF tidak menyelenggarakan kegiatan di Jawa Timur hari ini," kata Arie.

UNICEF tidak terlibat sama sekali dengan kegiatan tersebut dan tidak pernah ada dalam agenda kerja UNICEF. Selain itu, biasanya dalam kegiatan UNICEF selalu ada pendampingan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Bappeda selaku tuan rumah di tempat diselenggarakannya acara.

Dalam acara penyerahan penghargaan yang diklaim dari PBB itu memang terdapat logo United Nations berwarna biru dalam backdrop acara. Bahkan di bawahnya terdapat tulisan "Penyerahan Penghargaan Dari United Nations (PBB) kepada Ipda Rohmat Tri Marwoto".

Plakat penghargaan yang diserahkan kepada Ipda Rahmat berupa batu marmer dan terdapat logo United Nations (UN). Di plakat terdapat tulisan ucapan 'Selamat atas Jiwa Sosial Kemanusiaan Rochmat Tri Marwoto mengasuh puluhan Yatim Piatu dan Anak Terlantar'. Selain itu, di bagian bawah juga terdapat tulisan berwarna emas, United Nation Of Information Center Perwakilan Indonesia berwarna kuning emas.

Sementara itu, UNIC juga mengeluarkan pernyataan resmi yang dikirimkan oleh Adila Arif, Communication Specialist UNIC, Rabu (17/10/2018).

Dalam pernyataan yang diterima SURYAMALANG.COM, disebutkan bahwa Pasultan bukan anggota staf PBB.

Pasultan bertindak dalam kapasitasnya sendiri, dan PBB tidak terlibat dalam acara tersebut serta tidak mengizinkan penggunaan logo / nama PBB.

SURAT DARI PBB - Kepala Perwakilan UNICEF untuk Wilayah Pulau Jawa, Arie Rukmantara, mengatakan bahwa UNICEF tidak menyelenggaran kegiatan apapun di wilayah Jawa Timur pada Senin (15/10/2018).
SURAT DARI PBB - Kepala Perwakilan UNICEF untuk Wilayah Pulau Jawa, Arie Rukmantara, mengatakan bahwa UNICEF tidak menyelenggaran kegiatan apapun di wilayah Jawa Timur pada Senin (15/10/2018). (rahadian bagus priambodo)

Berikut pernyataan resmi dari UNIC:

In regard to an award ceremony that took place in East Java on Monday, 15 October 2018 where a plaque was handed by Lexy L. Pasultan, a former UN staff member, to Ipda Rochmat Tri Marwoto, we would like to confirm that Mr.Pasultan acted in his own capacity. The United Nations had no involvement in the event and did not authorise use of the UN logo/name.

Atau dalam bahasa Indonesia ;

Berkenaan dengan upacara penghargaan yang berlangsung di Jawa Timur pada hari Senin, 15 Oktober 2018 di mana plakat diberikan oleh Lexy L. Pasultan, mantan anggota staf PBB, kepada Ipda Rochmat Tri Marwoto, kami ingin mengonfirmasi bahwa Pasultan bertindak dalam kapasitasnya sendiri. Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak terlibat dalam acara tersebut dan tidak mengizinkan penggunaan logo / nama PBB

Sementara itu, Ipda Rochmat ketika dikonfirmasi mengaku tidak tahu bahwa orang yang mengaku sebagai perwakilan dari UNICEF dan menyerahkan penghargaan kepadanya, bukan staf PBB, serta bukan mewakili organisasi PBB secara resmi. Ia juga merasa tertipu, dan tidak menyangka ada orang berani mengatasnamakan PBB yang tega menipu dirinya.

Ia mengatakan, saat itu dirinya sedang mengikuti sekolah pembentukan perwira di Sukabumi, tiba-tiba mendapat kabar bahwa tanggal 15 Oktober 2018 akan ada kunjungan dari PBB.

"Saya juga tidak tahu, waktu itu saya sedang sekolah, nggak pernah hubungi media tahu-tahu dapat kabar begini, ya alhamdulillah. Saya berbaik sangka saja waktu itu," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (17/10/2018) malam.

Ia mengaku sangat kecewa atas kejadian ini. "Ya saya sangat kecewa sekali, ternyata sebuah ketulusan dan keiklhasan masih ada yang numpangi (memanfaatkan)," katanya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, dalam sambutanya mengatakan, awalnya mengaku kaget ketika diminta hadir di Madiun, untuk menyaksikan penyerahan penghargan dari PBB kepada anggota Polri yang bertugas di Jawa Timur. Semula ia mengira, penerima penghargaan itu adalah anggota Bhabinkamtibmas, yang setiap harinya berinteraksi dengan masyarakat.

"Saya awalnya bingung, biasanya kan anggota Bhabinkamtibmas dekat dengan masyarakat. Saya tanya anggota Brimob kok punya pondok pesantren. Ternyata ini benar anggota Brimob, ini sangata luar biasa,"katanya.

Ditemui usai acara penyerahan, Luki mengatakan, penghargaan itu berasal dari organisasi PBB, yakni United Nations Children's Fund (UNICEF). "Dari UNICEF,"kata Irjen Pol Luki Hermawan, saat ditanya lembaga PBB apa yang memberikan penghargaan kepada Ipda Rochmat.

Luki menuturkan, penghargaan tersebut diberikan, sebagai wujud apresiasi terhadap Ipda Rochmat yang memiliki kepedulian dan keiklhasannya mendidik anak-anak yatim, serta memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya.

"Ipda Rochmat seorang anggota Brimob, yang sejak tahun 2007 telah mengabdi, pertama kali jadi Polisi sudah dekat dengan yatim piatu, di mana dia membina anak yatim piatu yang ada di sekitar rumahnya, dan ini mendapat apresiasi bahkan mendapatkan penghargaan dari Kapolri, yaitu kenaikan sekolah perwira dan juga mendapatkan penghargaan dari PBB," katanya.

Sementara itu, perwakilan PBB, Leodewyk Pasulatan, dalam sambutannya mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada Ipda Rochmat karena dianggap memiliki jiwa kemanusiaan yang begitu besar.

Meski sehari-hari bertugas sebagai anggota Brimob namun masih meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemanusian, mendidik anak yatim.

"Inisiatif ini yang perlu diteladani," katanya.

Namun usai acara, Leodewyk Pasulatan menolak memberikan keterangan kepada wartawan, dan berusaha menghindar.

Padahal, sejumlah wartawan hanya ingin menanyakan lebih detail mengenai penghargaan yang diserahkan kepada Ipda Rochmat.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera belum dapat dikonfirmasi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved