Peristiwa Hari ini
19 Oktober 1999, Timor Timur Melepas Indonesia, ini Kisah Anggota Kopassus Menyerang Seorang Diri
Dari sekian banyak jejak perjuangan Kopassus, ada jejak seorang anggota melegenda dan menjadi sejarah.
Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Dyan Rekohadi
Jumlah anggota Kopassus yang kalah jauh dari para pengacau itu, membuat mereka kewalahan.
Apalagi, cuaca ekstrem melanda di tengah gempuran senjata peperangan.
Tembakan yang membabibuta ini, semakin membuat anggota Kopassus kocar-kacir.
Parahnya, mereka tak bisa bergerak leluasa karena di belakangnya terdapat jurang curam.
Tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.
Mau tak mau, Letnan Poniman memberi perintah untuk mundur.
Melihat kondisi alamnya, anggota hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.
Sayangnya, kepungan Fretilin yang sangar dan sadis itu dinilai tak memungkinkan pelarian mereka.
Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.
Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.
Kemudian, dia membiarkan anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.
Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas seorang diri.
Pratu Suparlan hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang terkapar tak bernyawa.
Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan menyerang ratusan Fretilin itu.
Nahas, Pratu Suparlan pun seakan menjadi makanan empuk bagi pemangsa.
Dia menjadi bulan-bulanan para pemberontak bengis yang menembakan peluru ke tubuhnya.