Blitar
Imigrasi Blitar: Dua WNA Yang Ditangkap Awalnya Ingin Bermain Sepak Bola Di Klub Profesional
Mereka ikut main sepak bola tarkam niatnya untuk mencari uang saku buat pulang ke negaranya, tapi keburu tertangkap Timpora Imigrasi

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Dua warga negara asing (WNA) asal Pantai Gading yang ditangkap petugas Imigrasi Blitar datang ke Indonesia awalnya memang ingin bermain sepak bola di klub profesional. Tetapi, selama di Indonesia mereka tidak mendapatkan klub sepak bola profesional.
"Akhirnya mereka kehabisan uang dan bermain sepak bola tarkam (Antar Kampung)," kata Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Blitar, M Akram, Jumat (26/10/2018).
Akram mengatakan, keduanya sempat bermain sepak bola tarkam di beberapa tempat seperti Pasuruan dan Wonosobo. Terakhir, keduanya ikut bermain sepak bola tarkam di Srengat Kabupaten Blitar. Ketika bermain sepak bola di Srengat, keduanya ditangkap Timpora Imigrasi Blitar.
"Mereka ikut main sepak bola tarkam niatnya untuk mencari uang saku buat pulang ke negaranya," ujar Akram.
Dikatakannya, saat ini petugas Imigrasi masih memproses kedua warga negara asing asal Pantai Ganding itu. Keduanya bisa dikenai sanksi berupa deportasi ke negara asalnya. "Masih proses pemeriksaan untuk menentukan sanksi. Kalau pelanggarannya over stay, nanti bisa kami deportasi," katanya.
Menurutnya, petugas sedikit kesulitan memeriksa kedua warga Pantai Gading itu. Persoalannya, keduanya tidak bisa Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. "Persoalan bahasa itu yang membuat kami sedikit kesulitan melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Sebelumnya, Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Blitar kembali menangkap dua warga negara asing (WNA) asal Pantai Gading. Kedua WNA itu ditangkap saat ikut bermain sepak bola antar kampung (tarkam) di Lapangan Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Kedua WNA asal Pantai Gading yang ditangkap, yaitu, Coulibaly F Brahima (27) alias Ibrahim dan Kone Adama Junior (23) alias Adam. Kedua WNA ini telah melebihi izin tinggal atau over stay di Indonesia.
Penangkapan kedua WNA itu berdasarkan laporan dari masyarakat. Masyarakat mengadu ada dua orang asing yang ikut bermain sepak bola tarkam di Lapangan Dandong, Srengat. Laporan itu ditindaklanjuti Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang langsung mengamankan kedua orang asing itu.
Dalam Dua Bulan Terakhir, Lima Korban Tewas Kecelakaan Di Blitar |
![]() |
---|
Karena Diledek Kalah Main Catur, Teman Sendiri Ditusuk Gunting Di Blitar |
![]() |
---|
Hingga Sekarang, Kabupaten Blitar Masih Kekurangan 2.207 Guru SD |
![]() |
---|
Permainan Catur di Blitar Mendadak Jadi Ajang Pertumpahan Darah, Dada Korban Ditusuk Gunting |
![]() |
---|
Pekerja Pembuatan Beton Cor Tewas Tersengat Listrik Di Blitar |
![]() |
---|