Blitar
Musala An Nur, Inilah Musala Panggung yang Diyakini Peninggalan Pangeran Diponegoro di Blitar
Ada bangunan musala yang diyakini sebagai peninggalan Pangeran Diponegoro di Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Pangeran Diponegoro selalu meninggalkan jejak di tempat yang pernah disinggahinya ketika sembunyi dari kejaran pasukan Belanda.
Begitu pula ketika Pangeran Diponegoro berada di Kota Blitar.
Ada bangunan musala yang diyakini sebagai peninggalan Pangeran Diponegoro.
Musala atau langgar itu diberi nama Musala An Nur.
( Baca juga : Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai 3 Mayat Mengapung di Laut Madura, sampai Kecelakaan Gresik )
Musala ini berada di Jalan Kemuning, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
“Masyarakat biasa menyebutnya langgar panggung Diponegoro,” kata Fikal Mazid (46), penggurus Musala An Nur kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (26/10/2018).
Musala ini disebut langgar panggung karena bentuk bangunannya menggantung di atas tanah.
( Baca juga : Tahun Penangkapan Terdakwa Kepemilikan Narkoba Ini Bikin Heboh Sidang di PN Surabaya )
Model bangunan musala ini mirip rumah joglo. Konstruksi bangunan musala dari kayu jati.
Lantai dan saka bangunan berbahan kayu jati. Sedangkan dindingnya dari anyaman bambu.
Mazid mengatakan musala itu diperkirakan dibangun sekitar tahun 1826.
( Baca juga : Mahasiswa Asal Kota Malang Tewas Usai Terseret Ombak dan Hilang Selama 15 Menit di Pantai Bangsong )
Musala itu dibangun Pangeran Diponegoro bersama prajuritnya ketika singgah di Blitar dalam persembunyiannya dari kejaran pasukan Belanda.
“Musala ini dibangun di atas tanah milik H Agus Said, kakek saya.”
“Tapi, sekarang musala ini sudah diwakafkan untuk masyarakat,” ujar Mazid.
( Baca juga : Dampak Ujian CPNS 2018 di Kota Malang, Kemacetan Parah Terjadi di Jalan Veteran dan Sekitarnya )
Mazid tahu musala itu peninggalan Pangeran Diponegoro berdasar cerita dari orang tuanya.
Selain itu, juga ada tanda yang menguatkan tempat itu pernah disinggahi Pangeran Diponegoro.